JAKARTA, SELASA - Lukisan mural yang sempat porak-poranda karena pertikaian di Afghanistan ternyata lukisan cat minyak tertua di dunia.
Lukisan tersebut ditemukan di dalam gua-gua di Lembah Bamian di bagian barat laut Afghanistan, sekitar 240 kilometer dari Kabul. Satu di antara 12 lukisan dinding tersebut yang baru ditemukan akhir-akhir ini ternyata mengandung bahan resin sebagai pencampur cat minyak.
Para peneliti baru mengetahuinya saat melakukan analisis kimia terhadap bahan cat yang digunakan. Analisis tersebut merupakan bagian dari proses restorasi dan perbaikan situs bersejarah tersebut, termasuk di antaranya dua patung Budha, yang dirusak tentara Taliban pada tahun 2001.
Bahan pencampur tersebut digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan memperkuat menempelnya cat ke dinding. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa lukisan dibuat sekitar abad ketujuh atau 100 tahun lebih awal daripada lukisan cat minyak tertua di Eropa.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Afghanistan menjadi orang pertama di dunia yang menemukan cat minyak.
Yoko Taniguchi dari Japan Center for International Cooperation in Conservation di Tokyo melaporkan temuannya itu dalam sebuah simposium bulan lalu.(NATIONAL GEOGRAPHIC/WAH)