Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicari Pemimpin Berbudaya

Kompas.com - 01/04/2008, 12:54 WIB

PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat menjadi tumpuan harapan akan perubahan tata kehidupan yang lebih baik. Sejumlah tokoh dan pelaku kesenian asal Jabar pun kini memiliki harapan baru.

Aktris Happy Salma (28) berharap, masyarakat Jabar jangan membeli ”kucing dalam karung”. Pemilih perlu mencari informasi lengkap tentang calon gubernur dan wakil gubernur, baik dari surat kabar, internet, maupun media lain.

”Jangan terbius karisma sebab kita tidak sedang mencari ’Jabar Idol’, tetapi pemimpin ideal buat provinsi ini,” ujar perempuan kelahiran Sukabumi tersebut.

Selain itu, pemain film dan sinetron tersebut juga berharap agar Jabar tetap mempertahankan ciri kedaerahannya. ”Jangan mentang-mentang dekat kota besar lalu ciri Jabar menghilang,” katanya lagi.

Akar budaya

Terkikisnya rasa kedaerahan khas Jabar itu juga menjadi keprihatinan Darmawan Hardjakusumah alias Acil Bimbo (65). Dalam pandangan Acil, kaum muda tak lagi memperlihatkan karakter budaya lokal. Ini terjadi gara-gara orientasi sentralistik yang ngaco, dengan Jakarta menjadi pusat segalanya.

Permasalahan di Jabar terjadi di daerah lain. Anak muda lebih senang berbahasa gue dan elu. Padahal, keberagaman bahasa, kesenian, perilaku, pandangan hidup menjadi bukti Indonesia itu multietnis.

Di Jabar, kebanyakan pemimpinnya miskin atau hampa budaya. ”Bicara dalam bahasa Sunda saat pidato saja tidak mau. Padahal, ngomong bahasa Sunda kasar juga tidak apa-apa, yang penting komunikatif,” kata Acil.

Kebudayaan di Sunda ”mengambang”. Padahal, akar budaya itu harus segera ditemukan ketika kita berhadapan dengan karakter masyarakat yang menjadi keras, ganas, beringas. ”Kita pasti bisa merasakan karakter keras itu bukan karakter Sunda,” kata Acil.

Ia berharap setelah ditemukan pemimpin melalui pilkada, Jabar segera membangun dialog dengan berbagai pihak untuk menemukan kembali akar budayanya. Apalagi, terpilihnya pemimpin Jabar mendatang tepat dengan momen 100 tahun Kebangkitan Nasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com