Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Penyebar SMS Santet

Kompas.com - 09/05/2008, 06:15 WIB

Tentang dugaan radiasi ponsel sehingga penggunanya mengalami gangguan kesehatan bahkan sampai meninggal dunia, Roy mementahkan dugaan ini. ”Soal radiasi, itu memang sudah ada sejak ponsel diciptakan. Tapi kan sudah ada badan yang mengawasi soal itu. Kalau di tingkat dunia ada Federal Communication Comission (FCC) yang mengawasi. Mereka punya standar sehingga orang tidak celaka karena hal itu,” ujarnya.

Terkait masalah ini, Roy bersedia menjadi orang pertama yang meneliti korban meninggal akibat santet lewat ponsel. ”Saya berani menjadi orang pertama yang menyelidiki ini kalau memang betul ada korban karena santet lewat ponsel, kecuali ada orang yang disantet ketika sedang terima panggilan lewat ponsel. Ini hal lain. Kalau memang seperti itu, bukan salah ponselnya, memang kebetulan saja si korban, misalnya, kena santet saat pegang ponsel,” ucapnya.

Roy berpesan agar masyarakat tidak menanggapi isu santet via SMS. Ia juga berpesan bahwa anjuran lewat SMS yang meminta masyarakat menonaktifkan ponsel pada hari Jumat (9/5) ini agar diabaikan. ”Saya menengarai penonaktifan ponsel itu berpotensi pada tindakan kriminal, karena akan membuat pemilik ponsel sulit dihubungi dan ujung-ujungnya menjadi korban penipuan, misalnya dengan modus transfer uang dalam jumlah tertentu,” katanya.

Paranormal Ki Gendeng Pamungkas mengatakan santet dengan media SMS atau pesan singkat bukanlah hal yang mustahil. Namun, menurut dia, untuk saat ini hanya dia yang sanggup melakukan santet via SMS.

Pamungkas memastikan SMS berisi ancaman santet yang beredar luas dalam beberapa hari terakhir adalah bohong belaka. Sedangkan paranormal Ki Joko Bodo mengatakan sama sekali tak ada santet lewat SMS. Menurut Joko, isu santet lewat SMS adalah sistem yang dibuat sekelompok orang menjelang Pilpres 2009 agar masyarakat resah dan kacau.

”Ini bagian dari permainan orang-orang tertentu. Tujuannya agar masyarakat resah dan kacau lalu mencari bantuan kepada sekelompok orang yang akhirnya dipercaya menjadi pemimpin,” katanya.

Pikiran kosong
Secara terpisah, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mar’uf Amin mengatakan penyebaran isu santet melalui SMS harus dilaporkan ke polisi. Isu tersebut disebarkan orang yang tidak bertanggungjawab untuk membuat resah masyarakat.

Orang yang menyebarkan teror SMS, kata Amin, bertujuan untuk menyesatkan masyarakat. ”Masyarakat yang menerima teror SMS itu jangan percaya. Serahkan semuanya kepada Allah,” ujar Amin.

Sedangkan Sekretaris MUI DKI, Chalil Nafis, mengatakan tidak mustahil santet dikirimkan melalui SMS. ”Dalam Alquran dijelaskan, santet adalah sihir dengan mengirimkan setan melalui angin. SMS itu dikirimkan melalui sinyal. Ini sebenarnya bagian dari angin. Jadi, bisa saja setan dikirimkan melalui SMS,” katanya.

Chalil menuturkan, sihir yang dikirimkan melalui SMS akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui mata. ”Orang yang dalam keadaan pikiran kosong atau mengambang akan mudah dimasuki sihir,” katanya.

Untuk menangkalnya, kata Chalil, orang harus selalu ingat kepada Tuhan dan selalu dalam keadaan sadar. ”Agar orang selalu sadar dan ingat kepada Tuhan, maka perbanyaklah zikir dan membaca ayat Alquran,” katanya. Dengan berzikir dan membaca Alquran, badan terbentengi dari sihir. ”Semakin lama kita membiarkan pikiran kita kosong, maka akan semakin mudah dimasuki setan,” tegasnya.

Chalil juga mengimbau agar jangan berobat ke dukun jika terkena sihir. ”Kebanyakan dukun akan menggunakan jin atau setan juga untuk mengusir jin atau setan yang merasuki seseorang,” tambahnya.
(wid/bum/tos/luc)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com