Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jalan Tol" dari Operator Telekomunikasi

Kompas.com - 31/05/2008, 18:04 WIB

"Yang membuat rakus bandwidth sekarang ini adalah internet, terutama aplikasi video. Jika dahulu satu saluran komunikasi suara hanya memerlukan bandwidth 64 kilobit per detik (kbps), maka untuk tayangan gambar bergerak di internet setelah dikompres sedemikian rupa paling sedikit membutuhkan 2 megabit per detik (Mbps) atau 2.000 kbps. Tentu untuk kualitas yang lebih bagus akan lebih tinggi, bisa sampai 8 Mbps," kata Prastowo M Wibowo, Group Head FTM Network Planning & Engineering Indosat, dalam percakapan dengan Kompas, Senin (26/5) lalu.

Pada generasi awal HSDPA yang bisa menarik berkas idealnya bisa sampai 3,6 Mbps dan uplink hingga 384 kbps. Bahkan untuk kondisi seperti di negeri ini sudah tergelar jaringan HSPA (evolusi HSDPA) yang men-download hingga 14,4 Mbps dan mengirim (uplink) sampai 1,4 Mbps. Sedangkan vendor TI memperkenalkan apa yang disebut dengan WiMAX, cikal bakal teknologi akses nirkabel generasi keempat (4G).

Layanan HSDPA atau 3.5G Indosat sekarang telah menjangkau 25 kota, antara lain Jakarta, Depok, Cikampek, Cikarang, Cilegon, Tangerang, Bekasi, Bogor, Surabaya, Bandung, Semarang, Jepara, Kudus, Salatiga, Cepu, Magelang, Cilacap, Yogyakarta, Denpasar, Batam, Medan, Aceh, Balikpapan, Makassar, dan Samarinda. Pada akhir kuartal III-2008 akan bertambah 8 kota lagi, dengan pertumbuhan pelanggan yang cukup signifikan di kota-kota tersebut. Untuk HSPA sekarang masih terkonsentrasi di Jabodetabek dan Surabaya.

”Ke depan teknologi mobile ini akan lebih menarik lagi, tidak berhenti sampai di sini saja,” kata Iman Hirawadi, Senior Manager Technical Business Development Wireless Networks PT Alcatel-Lucent Indonesia dalam kesempatan berbeda pekan lalu. Kecepatan yang semakin dan terjadinya konvergensi dalam komunikasi IP memunculkan aplikasi-aplikasi baru yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Iman memperlihatkan sudah lebih dari 220 operator di dunia ini yang memberikan layanan video mobile, 110 di antaranya siaran langsung. Layanan broadcast seperti di Korea (TU Media), Italia (Tre), Jepang, termasuk aktivitas di kawasan regional seperti Malaysia (MiTV dan Maxis), Singapura (M1 dan Mediacorp), Filipina (Smart dan Globe), dan bahkan Vietnam (VTC).

Dari pengamatan Kompas, konvergensi terutama berawal dari jaringan, operator telko mulai menyempurnakan jaringan berbasis IP. Hal ini akan mendorong konten yang biasa dijalankan di internet melalui PC atau notebook bisa juga diakses melalui ponsel yang kecil. Sebut saja yang atraktif mendatang adalah IPTV dan mobile TV. Ini akan menjadi cara baru bagi penikmat TV masa depan dan sekarang yang sedang bergulir adalah e-mail. E-mail Yahoo.com sudah bisa diakses menggunakan ponsel atau mengakses situs web yang berat dari ponsel melalui mesin pencari Google.

Terbuka peluang-peluang baru, sebuah perusahaan pengembang pesan bergerak. Funambol menyebutkan, saat ini sudah lebih dari dua miliar e-mail account di seluruh dunia ini, tetapi masih kurang dari 2 persen yang memanfaatkan akses e-mail melalui ponsel. Tidak heran jika seperti Yahoo sangat berkepentingan sekali mengakses kotak surat di situs Yahoo bisa dilakukan melalui PC atau notebook dan ponsel yang dilengkapi kapasitas browsing internet dengan cara sama, hanya tampilan yang berbeda.

Kemungkinan dengan membaca arah perkembangan teknologi ini, Indosat mengambil keputusan membangun bandwidth, baik lokal maupun internasional, baru yang mampu mendukung kecepatan broadband dengan menggelar jaringan serat optik baru bernama Jakabare. Selain melengkapi kapasitas jaringan di dalam negeri, juga bisa bersaing dengan dua operator telko besar lain seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan PT Excelcomindo Pratama (XL).

Jaringan baru

Rancangan awalnya memang meletakkan hubungan internasionalnya di Singapura dan pada saat beroperasi Juni tahun depan kapasitas bandwidth internasional Indosat tidak kurang dari 160 gigabit per detik (Gbps). Bahkan dengan kabel optis yang sama kapasitas bisa ditingkatkan menjadi 1,28 terabit per detik (Tbps) atau 1.280 Gbps.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com