Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Software Open Source Ungkap "DNA" Batik

Kompas.com - 11/06/2008, 18:16 WIB

JAKARTA, RABU - Siapa menyangka dari hasil pembicaraan santai sekelompok anak muda di Bandung seputar batik akhirnya menghasilkan inovasi teknologi yang berpotensi memajukan industri batik. Dibantu para peneliti di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), tim yang menyebut dirinya Pixel People Project berhasil mengembangkan software untuk mengungkap kekhasan atau "DNA" batik untuk mengidentifikasi motif asli Indonesia dan membuat motif variannya dengan cepat.

"Setelah dipelajari batik sebetulnya suatu bentuk perulangan yang disebut fraktal. Dalam matematika itu berkaitan dengan teori chaos," ujar Idwan Suhardi Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Kementrian Riset dan Teknologi di Jakarta, Rabu (11/6). Hal tersebut disimpulkan setelah tim BPPT melakukan melakukan analisis terhadap 300 motif batik dari Sumatera, Jawa, Madura, dan daerah lainnya..

Bahkan dari analisis tersebut dapat diketahui motif dasar atau boleh dibilang DNA batik. Dari motif dasar diketahui rumus matematikanya sehingga dengan mengubah-ubah variabel yang mempengaruhi dapat dibuat variasi motif yang sangat banyak. Dengan teknik tersebut, pembuatan desain baru dapat dilakukan dengan cepat bahkan setiap saat apalagi telah dikembangkan software yang siap pakai.

"Ini adalah contoh bahwa dengan pendekatan sains sebuah heritage dapat dikembangkan lebih jauh," ujar Idwan. Apalagi software yang dibangun untuk menghasilkan desain secara real time berbasis open source sehingga berpotensi besar dikembangkan terus kemampuannya melalui komunitas. Teori fraktal selama ini dipakai dalam metode mutakhir untuk mengenali gejala retakan pada isolator listrik atau pesawat.

Pemanfaatan teori fraktal sangat berguna untuk menandai motif batik asli Indonesia sehingga tak diakui sebagai produk negara lain. Namun akan lebih bermanfaat jika penemuan ini lebih menggairahkan industri batik sehingga menjadi salah satu sumber perekonomian nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com