Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor PLN Dijaga Ketat Polisi

Kompas.com - 14/07/2008, 21:50 WIB

PALU, SENIN- Beberapa kantor PLN di Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih dijaga ketat oleh ratusan polisi, meski pemadaman listrik di kota itu dipastikan sudah berakhir mulai Senin (14/7) ini. Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Palu Ajun Komisaris Petit Wijaya mengatakan, penjagaan tersebut dimaksudkan untuk mengamankan situasi di masyarakat, menyusul adanya kabar pengrusakan salah satu kantor PLN di Palu oleh oknum tertentu, karena pemadaman listrik yang makin tidak menentu.

"Setelah keadaan normal kita akan menarik sebagian pasukan, dan menyisakan beberapa personel untuk tetap siaga di beberapa lokasi," katanya.

Saat ini setiap kantor pelayanan yang ada di empat kecamatan di Palu dijaga oleh tiga hingga enam personel polisi bersenjata lengkap.

Sementara itu, Humas PT PLN Palu, Boyke, mengatakan berakhirnya pemadaman listrik di Palu disebabkan oleh datangnya pasokan batubara ke PLTU Mpanau sebanyak 7.500 ton. "Batubara sebanyak itu cukup untuk menyuplai bahan bakar PLTU selama enam hari. Dan selanjutnya PLTU akan mendatangkan lagi batubara sebanyak itu secara rutin dalam setiap pekannya," katanya.

Saat ini sistem kelistrikan di Palu memiliki daya maksimal sebesar 47 Mega Watt, yang berasal dari PLTU Mpanau (2x13,5 MW), dan PLTD Silae (20 MW). Selain Palu, kedua pembangkit itu mampu memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong.

Namun, akibat terlambat datangnya pasokan batubara serta perbaikan mesin di PLTD Silae maka PLN terpaksa memberlakukan pemadaman listrik secara bergilir.

Sebelumnya, banyak pihak yang mengeluhkan pemadaman listrik berlangsung, terutama di kalangan pengusaha, karena hal itu sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com