Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pengganda CD/VCD/DVD Ditangkap

Kompas.com - 26/08/2008, 15:28 WIB

BANDUNG, SELASA- Petugas kepolisian Resor Kota Bandung Barat menangkap Iim Abdurohim (40) yang diduga sebagai bos besar pengganda VCD/DVD bajakan di Bandung, Selasa (26/8).

Tersangka ditangkap dalam operasi penggerebegan di rumahnya yang merangkap gudang penggandaan VCD/DVD bajakan di Jalan H Anwar Dalam Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. 

Kepala Polresta Bandung Barat Ajun Komisaris Besar Pratikno yang ditemui di tempat kejadian mengatakan, tersangka selama ini dikenal licin dan memiliki jaringan pasar untuk CD/VCD/DVD bajakan hampir di semua kota di Jawa Barat. 

Daerah pemasaran paling besar setiap hasil penggandaan CD yakni pasar Kota Kembang di wilayah Alun-alun Bandung.

Dalam pemeriksaan awal, tersangka mengaku terjun ke bisnis penggandaan CD/VCD/DVD sejak beberapa bulan silam, tetapi polisi menduga ia sudah beroperasi sejak 2005. "Menurut keterangan tersangka, produk CD/VCD/DVD bajakan sebagian besar dipasarkan di kawasan Kota Bandung. Sisanya dilempar ke pasaran  di Cianjur, Garut, Subang dan Purwakarta," katanya. 

Saat diperiksa polisi, tersangka mengatakan, dirinya menggandakan CD/VCD/DVD bajakan hanya di rumah. "Setiap hari saya bersama tiga orang karyawan dengan 80 unit CD/DVD Writer minimal mampu menggandakan 500 keping CD, jenis musik dan film," kata tersangka kepada petugas pemeriksa.

Selain menyita 80 alat pengganda, petugas menyita 1.500 keping CD siap edar lengkap dengan label atau cover CD dari berbagai judul film dan musik. "Diantaranya 2.000 keping CD kosong. Bukti lain tentang penjualan CD bajakan oleh tersangka, banyaknya nota-nota distribusi pemasaran yang ditemukan di lokasi penangkapan," ujarnya. Tiga orang karyawan Iim juga ditangkap dan dimintai keterangan sebagai saksi.

"Dugaan kami, penyebaran pasar produk CD bajakan milik tersangka jauh lebih luas ke sejumlah wilayah di Jawa, karena ini merupakan sindikat yang terorganisir dan kasusnya masih terus dikembangkan," ungkap Pratikno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com