Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersaing Sengit, Operator Ponsel Bakal Tinggal Enam

Kompas.com - 16/09/2008, 16:56 WIB

Laporan Wartawan PersdaNetwork Hendra Gunawan

JAKARTA, SELASA -  Persaingan tarif telepon selular saat ini dipercayai akan menjadi pemicu akan matinya sejumlah operator selular pada masa mendatang. Pengamat telekomunikasi M Hendro Wiyono memperkirakan beberapa tahun ke depan jumlah operator bakal menyusut menjadi sekitar enam operator dari sebelas operator yang ada. "Karena ada yang mati secara alamiah, mereka tidak bisa bersaing kemudian diakuisisi oleh perusahaan lain," kata Hendro dalam Workshop Uber Esia di Jakarta, Selasa (16/9).

Persaingan tarif, jelasnya bakal membawa korban bagi operator karena pengaruhnya sangat besar bagi pendapatan perusahaan telekomunikasi.
Menurut Hendro, masyarakat saat ini semakin pilih-pilih saat akan membeli ponsel. Mereka telah pintar dalam memilih operator telekomunikasi, sehingga operator yang memberikan tarif mahal langsung ditinggalkan.

Sebagai akibatnya, karena persaingan ini, pendapatan perusahaan selular semakin turun. Beberapa di antara mereka pun mulai kesulitan. Di antaranya pun mulai menawarkan diri untuk merger dengan perusahaan lainnya. "Operator-operator besar bisa mengakuisisi atau antar operator kecil yang melakukan merger. Nantinya ada sekitar enam operator yang bertahan," tandas bos tabloid Sinyal itu.

Contoh yang dianggapnya sudah terjadi adalah membuka dirinya operator Mobile-8 terhadap operator lainnya. Menurutnya, Mobile-8 kemungkinan sudah tidak mau bersaing lagi, sehingga membuka perusahaan lain untuk mengakuisisinya. "Masih ada sejumlah operator lain yang nantinya sulit bersaing, nantinya akan mati secara alamiah. Mereka akan diakuisisi atau merger," ujarnya.

Siapa-siapa saja yang akan bertahan, Hendro mengungkapkan tiga perusahaan GSM raksasa yaitu PT Excelcomindo Pratama (XL), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat tetap akan berkuasa. Sedangkan untuk CDMA, yang bakal bertahan adalah PT Bakrie Telecom (Esia) dan PT Telkom (Flexi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com