Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sulsel Punya Tambang Emas Terbesar di Dunia

Kompas.com - 22/09/2008, 14:56 WIB
Editor

MAKASSAR, SENIN — Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang memiliki tambang emas terbesar di dunia yang hingga saat ini belum dieksplorasi. Padahal potensi ini memberi kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat.
   
Bahkan, kata ahli geologi dunia asal Malaysia, Datu Azis Chemor, pada ekspose "Peluang Tambang Emas Sulsel" di ruang Rapim kantor Gubernur Sulsel, di Makassar, Senin. Dalam peta pertambangan dunia, Sulsel merupakan sentra jalur emas di dunia.
   
Ekspose potensi tambang emas Sulsel yang menjanjikan kehidupan masyarakat yang lebih baik di masa mendatang dihadiri Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Wagub Agus Arifin Nu’mang, Bupati dan Wakil Bupati daerah tersebut.
   
Potensi tambang emas Sulsel tersebar di sejumlah kabupaten, yakni Luwu, Luwu Utara, Palopo, Luwu Timur, Tanatoraja, Pangkep, Barru, Bone, Jeneponto, Takalar, Gowa, Maros, Selayar dan Wajo, perlu dijaga dan diawasi supaya dapat diolah menjadi industri yang menjanjikan kehidupan yang layak bagi warga di daerah itu.
   
Hanya saja, lanjutnya, untuk pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam ini menjadi  emas maka harus dibangun industrinya yang investasinya cukup besar, termasuk desain lokasinya, survey lapangan, studi kelayakannya dan lainnya.
   
Menurut Datu Azis yang didampingi Edward Brennan, ahli pertambangan asal Australia, kandungan emas yang tersimpan di perut bumi sedalam lebih kurang 200 meter banyak ditemukan dalam kawasan hutan lindung di daerah kabupaten tersebut sehingga jika akan dikelola bisa berbenturan dengan instansi yang menangani kehutanan.
   
"Bank Dunia takut mendanai tambang emas sebab banyak risikonya," ujarnya seraya menambahkan, sudah banyak investor asing melirik potensi ini untuk diolah menjadi industri emas.
   
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo meminta para bupati dan anggota muspida kabupaten/kota menjaga tambang emas yang banyak dijumpai di daerah ini supaya orang-orang tidak masuk ke area kawasan hutan lindung yang banyak menyimpan emas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke