Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shinawatra: Vonis Itu Tak Membuatku Terkejut

Kompas.com - 21/10/2008, 19:23 WIB

MANCHESTER, SELASA - Mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra menjelaskan vonis hukuman penjara 2 tahun lewat peradilan in absentia yang digelar oleh sebuah pengadilan Thailand terhadap dirinya telah ditunggangi oleh kepentingan politik.   Menurut Shinawatra dari kediamannya di dekat London, vonis dengan tuduhan korupsi tersebut telah direncanakan oleh para pemimpin kudeta tahun 2006 lalu yang mengakibatkannya tersingkir dari jabatan perdana menteri Thailand.

"Vonis itu sudah saya antisipasi sebelumnya, tak membuatku terkejut. Akan ada sanksi lainnya yang dikenakan terhadap diri saya," jelas Thaksin lewat wawancara telpon dengan The Associated Press.

Vonis itu merupakan pertama kali yang dijatuhkan terhadap Shinawatra sejak ia digulingkan dari kekuasaan lewat kudeta militer pada tahun 2006 setelah dituduh terlibat korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Miliuner ini sempat mengajukan banding dan kemudian melarikan diri ke Inggris saat persidangan korupsi terhadap dirinya ditangguhkan. Shinawatra telah berulangkali menyatakan dirinya tak bersalah.
   
"Saya adalah seorang politisi dan setelah saya digulingkan oleh kudeta, sudah menjadi hal biasa bagi mereka (para pemimpin kudeta) untuk menggunakan berbagai cara untuk membenarkan tindakan mereka itu," tutur Thaksin.
 
Thaksin menyatakan akan menyebarkan beberapa kesaksian yang telah diterjemahkan sehubung kasus itu ke masyarakat internasional. "Mereka  tak menggunakan peraturan hukum sebagai bukti, mereka mengikuti politik," katanya.

"Mereka menggunakan pengadilan untuk menyusun rencana politik. Saya berpendapat masyarakat Inggris dan dunia memahami apabila ini bukan demokrasi," tambahnya.

Thaksin yang telah menjual salah klub Liga Utama Inggris Manchester City ke investor Abu Dhabi bulan lalu merasa yakin tetap dapat menetap di Inggris. "Saya telah menantikan datangnya hari ini sebelum merencakan kehidupan saya berikutnya. Saya ingin menjadi seorang pengusaha terkenal di Inggris apabila masyarakat Inggris bersedia menerima saya."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com