Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin Pergi ke "Tempat Rahasia"

Kompas.com - 11/11/2008, 05:36 WIB
 

BANGKOK, SENIN - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengatakan akan meninggalkan Beijing, China, ke suatu tempat rahasia setelah Inggris mencabut visanya. Thaksin juga menyatakan akan melawan balik musuh-musuh politiknya.

”Saya akan tetap bepergian. Saat ini saya meninggalkan Beijing,” kata Thaksin, Senin (10/11), kepada Reuters. Dia menolak mengatakan tujuan berikutnya.

Thaksin membantah akan ke Manila, Filipina, seperti dilaporkan media-media Thailand. Beredar spekulasi bahwa Thaksin akan ke Manila, di mana Perdana Menteri Thailand Somchai Wongsawat, yang juga adik iparnya, dijadwalkan berkunjung pada hari Senin.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina menyatakan belum menerima pengajuan suaka dari Thaksin. ”Tampaknya tidak mungkin Thaksin mencari suaka ke Filipina. Kami belum menerima permohonannya,” kata pejabat itu.

Juru bicara Pemerintah Filipina, Jesus Dureza, mengatakan, jika Thaksin mengajukan suaka, Kementerian Kehakiman akan menolak.

Sejak digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006, Thaksin dan keluarganya hidup di pengasingan di London, Inggris. Dia juga dikabarkan mencari suaka ke Inggris. Namun, dia mengatakan telah membatalkan permohonan suaka itu.

”Saya membatalkan pengajuan suaka karena saya kira itu tidak perlu. Saya tidak suka istilah suaka. Saya ingin kebebasan karena saya pemenang demokrasi. Saya tidak suka apa pun yang membatasi kebebasan,” ujar Thaksin.

Memburu

Otoritas Thailand akan memburu Thaksin ke mana pun dia pergi dan meminta dia diekstradisi. ”Tidak peduli China atau Filipina, kami memiliki perjanjian ekstradisi dengan kedua negara itu,” kata Sirisak Tiypan, Direktur Urusan Internasional pada Kantor Kejaksaan Agung Thailand.

Sirisak menambahkan, meskipun Thaksin memutuskan untuk pergi ke negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Thailand, otoritas bisa meminta dia diserahkan atas dasar hubungan timbal balik. Bahama, Bermuda, dan sejumlah negara Afrika tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Thailand. Negara-negara itu dikabarkan telah menawarkan diri untuk menerima Thaksin dan istrinya, Pojaman.

Dari pengasingan, Thaksin pernah kembali ke Thailand pada Februari, tetapi kabur lagi pada Agustus setelah Pojaman divonis tiga tahun penjara dalam kasus penghindaran pajak. Pada Oktober lalu, pengadilan Thailand memvonis Thaksin in absentia dengan hukuman dua tahun penjara dalam kasus konflik kepentingan saat menjabat perdana menteri.

Thaksin menyatakan akan kembali ”hadir” di hadapan pendukung setianya. ”Saya akan menelepon dan berbicara kepada orang yang mencintai dan memercayai saya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com