JAKARTA, KAMIS - Berkembangnya open source di kawasan Asia dan Afrika, terus membuat beberapa negara di kawasan tersebut ingin terus meningkatkannya. Salah satunya melalui Asia-Africa Conference on Open Source (AAOS) yang akan digelar pada 18 dan 19 November mendatang.
Pemerintah Indonesia akan menjadi tuan rumah acara tersebut yang disponsori oleh Kementerian Negara Riset Dan Teknologi (KNRT) dan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo). Menurut Asisten Deputi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi KNRT, Kemal Prihatman, acara ini merupakan tindak lanjut dari acara-acara sebelumnya yang juga membahas tentang perkembangan open source di wilayah Asia dan Afrika.
"Seperti rekomendasi dalam konferensi Asia-Afrika, dimana negara berkembang mempunyai kebebasan mempromosikan, dan mengimplementasikan penggunaan teknologi open IT. Seperti open source software, open protocols, dan open hardware, " ujarnya dalam konferensi pers yang di laksanakan di kantor KNRT, di Jakarta, Kamis (13/11).
Sebelumnya, acara serupa telah digelar di antaranya, Asia Source II di Sukabumi, Jawa Barat, pada 22 Januari 2007, Asia Open Source Software Symposium (AOSSS) di Bali, pada 13 sampai 15 Februari 2008, dan yang terakhir 2nd ASEAN Workshop on Open Source Software di kawasan Serpong pada 20-21 Agustus 2008.
"Di Indonesia sendiri program open source sudah mulai dicanangkan sejak deklarasi Indonesia, Go Open Source! (IGOS) pada 2004," lanjut Kemal.
Dia melanjutkan, tujuan dari penyelenggaraan AAOS kali ini adalah untuk mempererat kerjasama serta meningkatkan kemampuan teknologi informasi negara-negara di Asia dan Afrika. "Juga sebagai persiapan bagi Depkominfo dalam menyongsong penyelenggaraan World Summit on Open Source 2009.
"Selain itu, kami juga ingin membuktikan pada bangsa lain bahwa Indonesia juga bisa berperan, meski kondisi dalam negeri tidak mendukung lantaran keadaan ekonomi," kata Kemal.
Rencananya AAOS mendatang akan diikuti sebanyak 20 negara, namun sampai saat ini masih ada negara yang belum mengajukan konfirmasi keikutsertaannya. "Negara yang sudah konfirmasi sampai saat ini di antaranya, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Jepang, India, Iran, Palestina, Afrika Selatan, dan Aljazair. Sedangkan sisanya belum ada yang kasih kabar," beber Kemal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.