Banjir di Samarinda Surut

SAMARINDA, MINGGU — Banjir di Samarinda, Kalimantan Timur, surut pada Minggu (15/11). Banjir akibat Sungai Karangmumus meluap itu merendam tiga kecamatan yaitu Samarinda Utara, Samarinda Ulu, dan Samarinda Ilir sejak Jumat (7/11).

Banjir terparah melanda Kelurahan Temindung Permai, Samarinda Utara. Namun, permukiman dan jalan-jalan di wilayah itu tidak lagi terendam banjir seperti pantauan pada Minggu siang.

Kalangan warga setempat telah selesai membersihkan lantai rumah mereka yang akibat banjir dipenuhi lumpur. Jalan Jenderal Ahmad Yani sebagai salah satu ruas utama telah ramai dengan lalu lalang kendaraan. Warung, toko, bengkel, dan rumah makan di sepanjang jalan tersebut tidak lagi sepi konsumen.

"Tetapi kami khawatir banjir susulan karena hujan kayaknya masih akan turun," kata Gunadi, seorang warga Temindung Permai. Dia menatap lalu menunjuk ke awan hitam yang mena ungi Samarinda siang itu yang diduga sebagai tanda hujan mungkin masih akan turun.

Stasiun Meteorologi Temindung, Samarinda, mengingatkan hujan masih akan turun hingga akhir tahun. Banjir itu berdampak pada kehidupan 9.090 keluarga di Samarinda Utara dan Samarinda Ulu. Seorang anak, Roby bin Safar (12), bahkan tewas tersengat listrik saat bermain air di dekat lampu merah yang korsleting.

Banjir juga membuat 6.030 murid TK dan SD serta mahasiswa dari empat fakultas di Universitas Mulawarman diliburkan akibat sekolah dan kampus terendam. Sekitar 400 warga terserang gatal-gatal, batuk, flu, pilek, dan sakit kepala.