Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokia Maps 2.0, GPS Plus Peta Sederhanakan Urusan Perjalanan

Kompas.com - 01/12/2008, 09:30 WIB

“Orang Jakarta” main ke “Jawa”, apa yang menjadi kesulitannya? Ketika mereka bertanya soal tempat alias lokasi. Rupanya “orang Jakarta” yang konon rata-rata berpendidikan modern ini kurang “diajari” menggunakan navigasi utara-selatan-timur-barat. Padahal di “Jawa” mungkin Anda akan sengsara jika tidak mengenal arah mata angin di sekitar.

Benturan budaya itu bisa diatasi dengan GPS (Global Positioning System) dan peta. Dengan keduanya, saat melakukan perjalanan, orang Jakarta tak usah “bete” ketika dipandu dengan mata patokan angin.

Mudik lebaran yang baru saja berlalu semakin menegaskan kebutuhan akan pentingnya perencanaan yang cermat atas perjalanan. Pada ruas jalan tertentu, kemacetan bisa terjadi sepanjang 12 kilometer pada hari puncak mudik. Waktu tempuh bisa molor 100% dibanding jadwal biasa.

Itu terjadi utamanya karena konsentrasi kendaraan pada satu jalur saja. Padahal kalau mereka yakin tahu jalan alternatif, mereka akan mau menjalaninya. Ini meski harus menempuh rute yang lebih panjang karena sedikit memutar dan melewati permukaan jalan yang tak mulus. Namun tetap lebih baik dibandingkan harus stress terjebak dalam neraka kemacetan berjam-jam. Masalahnya, tidak banyak yang berani ambil risiko mencari jalan alternatif karena tak cukup panduan.

Perjuangan mencari jalan alternatif memang jelas sudah banyak dilakukan. Namun kegiatan itu hanya sebatas komunikasi lisan yang bisa jadi justru semakin membingungkan. “Ambil jalan ke kiri selepas perempatan kedua yang ada patung polisinya,” kata saudara di ujung telepon. “Jangan masuk tol, macet banget, cari sembarang jalan asal jangan masuk,” tutur saudara lain yang sedang terjebak macet.

Mereka semua memberi amar, tetapi sering juga tak tahu solusinya. Atau ada yang tahu jalan alternatif tetapi ketika yang dipandu tidak nyambung atau sudah nyasar terlalu jauh, dia sendiri juga kelimpungan. Itulah mengapa orang banyak pasrah pada satu jalur sejuta umat. Maka ketika macet, macetnya juga berjamaah.

Padahal di scene lain, ada sementara orang yang saling memandu kolega tanpa banyak kata. Mereka cukup mengirimkan koordinat posisi lintang dan bujur lokasi yang dimaksud, dan orang lain akan setia menuju ke titik panduan itu dengan bimbingan peranti GPS.

Atau dengan bantuan peta, tidak perlu ribet dengan angka-angka koordinat lagi. Cukup aktifkan GPS, buka peta. Dan peranti Anda akan menunjukkan di mana posisi Anda, posisi titik-titik lokasi di sekitar, posisi jalanan utama, posisi rel kereta api, posisi sungai-sungai, posisi kota-kota bahkan negara lain di seluruh dunia.

Atas kerja berbagai pihak, titik-titik di peta itu sudah diberi nama sesuai dengan namanya di dunia nyata. Sangat memudahkan.

GPS dan peta adalah kolaborasi yang indah. Titik yang ditunjukkan oleh GPS mewakili pembawa peranti tersebut, konteks sekitarnya digambarkan oleh peta. Peta yang akurat sebaiknya digambar atas dasar citra satelit, sehingga presisi setiap titik lokasi selalu akurat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com