Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abaikan Pencurian Data oleh Orang Dalam

Kompas.com - 10/12/2008, 03:41 WIB

MOSKWA, SELASA - Selain memproteksi data dari serangan virus mematikan dan software jahat, jangan abaikan pencurian data yang termasuk kategori rahasia oleh "orang dalam", yakni karyawan sendiri dalam sebuah perusahaan. "Kemampuan menyimpan rahasia adalah salah satu karakter penting yang dimiliki seseorang. Bagi sebuah perusahaan, kemampuan menyimpan rahasia perusahaan lebih penting lagi," kata Natalya Kaspersky, salah satu pendiri Kaspersky Lab, saat ditemui Kompas di Moskwa.

Menurut Natalya yang kini mendirikan perusahaan baru, InfoWacht, ancaman bagi perusahaan yang menggunakan data online bisa datang dari luar dan dari dalam perusahaan itu sendiri. Dari luar, katanya, ancaman itu berupa virus, spam dan hack yang relatif sudah ditemukan penangkalnya. "Akan tetapi pemilik perusahaan sering lupa, bahwa ancaman bisa datang dari dalam perusahaan itu sendiri berupa sabotase dan pencurian data oleh karyawan. Belum banyak perusahaan yang mau berkonsentrasi pada masalah pencegahan pencurian data oleh orang dalam ini," kata Natalya.

Mengutip data CSI Institute, pada peretemuan tahunan ke-12 Computer Crime and Security Survey, lebih dari 60 persen hilangnya data perusahaan disebabkan ketidaktahuan pemilik perusahaan atas pencurian data yang dilakukan karyawannya sendiri. Tercatat 162 juta catatan data mengenai informasi personal telah dinyatakan hilang sepanjang tahun 2007. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dari tahun 2006 sebelumnya yang hanya 49 juta kasus.

"Pada tahun 2008 ini hilangnya data rahasia perusahaan bukannya turun, malah cenderung meningkat. Pada Bulan Mei 2008 saja tercatat 12 juta kasus," ungkap Natalya.

Beberapa motivasi karyawan sampai mencuri atau membobol data rahasia perusahaan antara lain kepentingan bisnis, yakni menjual informasi itu kepada perusahaan lain. Motivasi lain karena "sakit hati" dan kecewa atas perlakuan pimpinan perusahaan. Juga saat keluar dari perusahaan itu sekalian mencuri data dan menjualnya kepada perusahaan lain.

Natalya melanjutkan, piranti yang menjadi media pencurian antara lain melalui personal komputer, jaringan internet, e-mail, back up data, flash disc, dan secara manual, yakni pencurian dokumen kertas tertulis. (Pepih Nugraha, dari Moskow)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com