Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Omnia SGH-i900, Komplit

Kompas.com - 16/12/2008, 11:04 WIB

Kata Omnia diambil dari bahasa latin, yang artinya segalanya (everything). Ini memang menggambarkan karakteristik perangkat yang mencoba menyediakan segalanya. Tengok saja pilihan koneksinya yang meliputi HSDPA 3,5G, GPS, dan Wi-Fi. Dipadu dengan layar sentuh 3,2”, kamera beresolusi 5MP, dan sistem operasi Windows 6, Omnia memang perangkat yang komplit.

Wajah Samsung Omnia terlihat cemerlang dengan layar sentuh yang terasa luas, ditambah casing berbahan mengilap mirip cermin. Casing belakangnya sedikit beda; tetap berbahan logam, namun tidak mengilap. Warnanya lebih gelap dibanding casing depan dan ada tekstur mirip garis-garis lurus halus.

Satu hal yang perlu diingat, banyaknya penggunaan sentuhan pada layar membuat wajah mulus Omnia tercoreng bekas-bekas tangan. Dan itu tidak terhindarkan karena ketiadaan keypad dan keyboard otomatis memaksa kita memaksimalkan penggunaan layar sentuh. Sebenarnya Samsung menyediakan stylus, tapi lebih sebagai asesori karena tidak tertanam di dalam perangkat. Bagi yang merasa masih butuh stylus, tinggal gantungkan saja stylus mirip lipstik itu di lubang tali gantungan.

Input lainnya adalah menggunakan Finger Mouse yang terletak di bawah layar. Fasilitas ini telah kita kenal sebelumnya di SGH-i780, berfungsi sebagai navigasi 4-arah untuk mengatur virtual mouse; mirip seperti touchpad di notebook. Butuh waktu untuk membiasakan diri menggunakannya, namun terasa berguna jika Anda sudah terbiasa.

Layar mampu merespon gerakan tangan kita. Coba ubah peranti dari posisi portrait ke landscape; layar akan otomatis mengubah tampilan jendela menjadi landscape pula. Ini berlaku nyaris pada semua tampilan aplikasi. Pengaturannya ada di Settings > System > Motion Sensor. Umpan balik terhadap sensitifitas ketika memakai layar sentuh bisa dibantu getaran. Penyetelannya bisa dilakukan dari Settings > Personal > Vibration. Di sini juga bisa disetel tingkat ritmik getaran untuk Call Alert.

Jika keluarga HTC Touch punya TouchFLO, maka Samsung Omnia punya TouchWiz UI. Layar berisi kumpulan pintasan aplikasi dibuka dengan mengetuk Shorcuts di kiri bawah layar. Icon pintasan di dalamnya bisa digonta-ganti. Caranya, ketuk Edit, lalu tarik icon yang diinginkan ke tengah layar. Layar menu utama bisa diakses dengan mengetuk Main Menu di kanan bawah layar pada Home Screen. Main Menu ini bisa diakses pula dari tombol di kanan atas bodi.

O ya, secara default, theme yang dipakai Omnia adalah Samsung Theme 2. Theme ini meletakkan "pita" berisi deretan icon di kiri layar. "Pita" yang dinamai Samsung Widget tersebut bisa disembunyikan atau diperlihatkan hanya dengan mengetuk panah. Untuk menjalankan aplikasinya, kita tinggal "menyeret" icon ke tengah layar Home Screen, lalu mengetuknya. Icon-icon yang dijumput tadi juga bisa disusun rapi di tengah layar untuk memudahkan akses ke aplikasi favorit. Icon yang sudah diambil tadi bisa dikembalikan lagi ke "pita".

Theme itu sendiri bisa disetel lagi warna (Theme) dan teks (Today Text)-nya. Jika tak mau memakai image yang tersedia, hilangkan centang di Use default image, lalu pilih sendiri gambarnya dengan mengklik Browse di Background. Perhatikan, jika kita pakai Samsung Widget, ada item lain di Items tak bisa dipakai. Jika kita mau pakai misalnya Device Lock, kita harus pilih theme lain.

Selain layar sentuh, yang patut diacungi jempol adalah kemampuan multimedianya. Ada FM Radio yang seperti biasa baru bisa dipakai bila headset tercolok. Kita bisa rekam siarannya. Ada pula opsi Turn radio off while using another program dan Turn radio on again after a phone call. Isi jendela layar peranti juga bisa "dipindah" ke jendela layar monitor.

Namun fungsi TV Out baru bisa dipakai kalau kabelnya tercolok. Kebetulan kami tak dibekali kabelnya, jadi kami tak bisa bercerita lebih banyak. Catatan penting perlu kami berikan pada format audio dan video yang didukung Omnia. Audio bisa menjalankan file berformat mp3, aac, aac+, wma, ogg dan amr. Sedangkan video bisa menjalankan DivX, Xvid, mp4, wmv, H.263, dan H264.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com