Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Terpal untuk Korban Gempa Manokwari

Kompas.com - 07/01/2009, 19:01 WIB

MANOKWARI, RABU - World Vision telah membagikan 100 terpal kepada masyarakat yang terkena dampak gempa di distrik Masni dan Sidei pada Selasa sore kemarin. Berjarak sekitar 120 kilometer dari kota Manokwari, wilayah ini merupakan salah satu yang terdekat dengan pusat gempa 7,6 Skala Richter dan terdampak cukup parah.  

Dari hasil pengamatan terakhir di distrik Masni, warga empat desa yang sebelumnya mengungsi di Kenyem (Sumberboga, Warori, Boisubur, Masni) telah kembali ke rumah masing-masing. Yang masih bertahan di pengungsian adalah warga Mansaburi, ungkap Johny Noya, ketua tim tanggap darurat World Vision yang saat ini berada di Manokwari. Hingga sekarang, listrik dan saluran komunikasi masih terputus di wilayah ini, tambahnya.

Terpal berukuran 4x6 meter tersebut dibagikan kepada 95 keluarga kampung Mansaburi (Satuan Pemukiman/ SP 8) dan 54 keluarga kampung Sidei (SP 11).  

Berdasarkan informasi dari warga, sejumlah rumah di Mansaburi rusak dan tidak layak dihuni. Masyarakat menyatakan bahwa kebutuhan utama mereka saat ini adalah terpal, ungkap Johny Noya. Sebelumnya, 95 keluarga yang mengungsi terbagi di lima titik (tenda) pengungsian.  

"Kami bersyukur dengan adanya tenda ini. Banyak rumah tidak kokoh lagi, sehingga kami tidak berani pulang ke rumah," ungkap warga Mansaburi Bapak Wempi Wanma. Warga lain melaporkan seekor sapi milik warga terperosok ke dalam retakan tanah akibat gempa.

Sebagian besar warga Mansaburi berasal dari Ambon, Ternate, dan sekitarnya. Mereka merupakan korban konflik yang pindah ke Papua ketika terjadi kerusuhan di Maluku Utara beberapa tahun lalu. Selain bantuan terpal, World Vision juga membagikan air mineral kepada warga.

Bersama rombongan, turut serta lima tenaga medis dari tim Kesehatan Kodam Trikora. Tim medis tersebut melakukan pengobatan kepada masyarakat di desa Sidei. Di Sidei, terdapat 20 orang terkena muntaber, termasuk 5 orang balita, ungkap Andarias Moktis, PJs Kepala Dinas Kesehatan Sidei.   

Anak-anak terserang diare akibat mengungsi di hutan dan meminum air mentah. Ditambah lagi hujan yang turun terus-menerus dua hari terakhir, tambahnya. Bantuan yang diberikan tersebut merupakan yang pertama diterima warga sejak gempa terjadi Minggu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com