Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitigasi Gempa di Manokwari Libatkan Pemangku Adat

Kompas.com - 09/01/2009, 19:41 WIB

BANDUNG, JUMAT - Tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan melakukan pendekatan kultural dalam sosialisasi mitigasi gempa bumi di Manokwari, Papua Barat. Alasannya, mayoritas korban gempa tidak mengetahui potensi dan mitigasi bencana alam di daerahnya.

Menurut Anggota Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Supartoyo, Jumat (9/1), pemahaman masyarakat korban gempa bumi di Papua Barat, masih minim. Mayoritas masyarakat menganggap berbagai peristiwa awal gempa bumi sebagai hal biasa dan sering terjadi.

Di antaranya air sumur mengering atau munculnya bunyi dentuman. Supartoyo menyanyangkan hal ini. Alasannya, Papua Barat merupakan salah satu daerah rawan terjadi gempa besar. "Sebelumnya tanggal 21 Desember sempat terjadi gempa awal di sana, sekitar 5,1 skala Ritcher," katanya.

Ke depannya, selama masa mitigasi tim tanggap darurat PVMBG akan memberikan pemahaman melalui berbagai pendekatan. Di antaranya praktek sosialisasi menggunakan barang kebutuhan sehari-hari hingga mengajak peran serta tetua dan kepala adat. Cara ini diharapkan bisa diterima masyarakat dengan efektif.  

Sementara itu, Kepala PVMBG, Surono belum merekomendasikan masyarakat kembali ke rumah yang telah mengalami kerusakan. Masyarakat diminta mengungsi ke tempat lebih aman dan mengikuti arahan petugas. Hal ini terkait masih terjadi gempa susulan dan luasnya zona patahan yang terganggu, 258 Kilometer x 126 Kilometer.

"Setelah tanggap darurat selesai, PVMBG akan mengirimkan tim pascabencana. Tugasnya adalah mengidentifikasi sumber, percepatan, geologi hingga intensitas gempa bumi," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com