Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli-Agustus, Konversi Mitan ke Gas di Purbalingga

Kompas.com - 30/01/2009, 17:39 WIB

PURBALINGGA, JUMAT - Konversi minyak tanah ke gas elpiji di Purbalingga baru dilaksanakan bulan Juli-Agustus mendatang. Karena itu, Pertaminan diminta untuk tak mengurangi kuota minyak tanah untuk Purbalingga dalam waktu dekat.

"Kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah di Purbalingga masih tinggi. Lagi pula, konversi masih lama. Jadi, stok minyak tanah kami harapkan tetap normal," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Peridustrian dan Perdagangan Purbalingga, Djarot Sopan Riyadi, Jumat (30/1).

Hingga saat ini pendataan untuk pelaksaan konversi gas elpiji belum dilaksanakan. Sejauh ini rencana pelaksanaan baru disampaikan pihak Pertamina. "Kami di Disperindag Purbalingga belum tahu secara pasti pelaksanaan konversi ini. Kami dapat info saja kemarin bahwa Pertamina akan melaksanakan pada bulan Juli-Agustus," ucap dia.

Selain pendataan, sosialisasi secara menyeluruh sampai sejauh ini juga belum dilaksanakan di Purbalingga. Di samping itu, stasiun pengisian bahan bakar elpiji pun juga belum tersedia.

Para pelaku industri kecil di Purbalingga yang saat ini masih menggantungkan pada minyak tanah sebagai bahan bakar produksi, masih bingung dengan rencana konversi tersebut. Mereka berharap, sosialisasi segera dilaksanakan dan SPBE segera disiapkan.

"Kami sebenarnya siap-siap saja kalau memang konversi harus dilaksanakan. Tapi, kami tidak tahu gimana cara mendapatkan elpiji yang mencukupi untuk kebutuhan produksi kami. Seharusnya sosialisasi segera dilaksanakan," ujar Subari (40), pemilik usaha roti dan kerupuk di Desa Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga.

Industri kecil juga masih kebingungan untuk mengubah instalasi pembakaran mereka dari minyak tanah ke elpiji. Mereka berharap ada pembinaan dari pemerintah daerah untuk membuat tungku pembakaran yang menggunakan bahan bakar elpiji.

"Kami sampai saat ini masih menggunakan tungku minyak tanah. Kami masih belum menemukan cara untuk menggunakan elpiji ini di alat pembakaran kami," ungkap Darsono (37), pengusaha emping dan makaroni di Desa Kembaran Kulo, Kecamatan Purbalingga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com