Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun Terdapat 500.000 Kasus DBD

Kompas.com - 25/04/2009, 17:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Infeksi virus dengue terus mengalami peningkatan prevalensi. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat 50 juta-100 juta kasus demam dengue dan lebih dari 500.000 kasus demam berdarah dengue di dunia.

Hal tersebut disampaikan Internist Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, dr Suhendro, di sela-sela JADE, di Jakarta, Sabtu (25/4). "Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit infeksi yang terus mengalami peningkatan prevalensi," kata dr Suhendro.

Data di Indonesia juga menunjukkan bahwa angka kejadian DBD di Indonesia mencapai lebih dari 50 kasus per 100.000 penduduk dengan angka kematian sekitar 1-2 persen serta grafik yang menunjukkan kecenderungan semakin meningkatnya insiden DBD dari waktu ke waktu.

Ia mengakui, penyakit infeksi memang masih menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. "Angka kematian yang terjadi akibat penyakit infeksi juga dapat dikatakan yang paling tinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya," ujarnya.

Selain infeksi virus Dengue, lanjutnya, akhir-akhir ini muncul pula masalah yang melibatkan penyakit infeksi yang baru ataupun baru muncul kembali (emerging and re-emerging), seperti misalnya wabah SARS yang timbul beberapa tahun yang lalu, atau avian influenza (flu burung) yang sampai saat ini masih menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat karena tingginya tingkat kematian akibat penyakit tersebut.

Menurutnya, penatalaksanaan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hasil pengobatan. Di samping itu, penatalaksanaan yang baik juga dapat menurunkan biaya pengobatan serta lama pengobatan yang dibutuhkan.

"Karena itu, pendidikan kedokteran yang berkelanjutan di bidang penyakit infeksi merupakan hal yang penting untuk dilakukan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com