Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barrichello: Kini Giliranku, Button!

Kompas.com - 22/05/2009, 17:08 WIB

MONACO, KOMPAS.com — Rubens Barrichello tak mau meratapi kegagalan di GP Spanyol dua pekan lalu. Pebalap asal Brasil tersebut siap bangkit di GP Monaco untuk membuktikan bahwa dirinya memang layak diperhitungkan, dan harus disejajarkan dengan Jenson Button di dalam tim Brawn GP.

Ya, Barrichello memang sangat kecewa dengan kegagalan di Spanyol. Sempat mendominasi karena jauh memimpin, dia malah harus rela podium nomor satu ditempati oleh Button yang tampaknya "dimenangkan" oleh Brawn dengan strategi pit stop.

Namun, itu cerita pahit yang sudah dilupakannya. Mantan pebalap Ferrari tersebut ingin menjadi juara di Monaco dan sinyal itu telah diperlihatkan dalam dua sesi latihan pada Kamis (21/5), ketika dia menjadi yang tercepat pada sesi pertama dan menempati posisi ketiga pada sesi kedua. Sebaliknya, Button tampil kurang greget di Sirkuit Monte Carlo ini.

"Sejak 2006, kami nyaris selalu berdekatan. Saya tak melihat Jenson terlalu jauh sepanjang musim. Karena itu, saya bisa katakan bahwa kali ini giliranku," ungkap Barrichello kepada The Mirror.

"Tetapi kata-kata saja tak memiliki arti. Saya harus membuktikannya di atas sirkuit, memenangkan balapan untuk menutup mulut semua orang. Itu adalah fokus saya sekarang. Saya harus bisa melakukannya.

"Saya kecewa dengan kekalahan di Barcelona, hal yang sama juga pasti dialami pebalap lain. Semua orang di paddock ingin meraih kemenangan dan saya memiliki mobil untuk melakukannya. Bayangkan, saya mendominasi balapan, tetapi karena ada perubahan di pit stop, hal itu membuat dia yang menang," tambah Barrichello.

Perlakuan seperti ini juga sudah pernah dialami Barrichello ketika masih di Ferrari. Berada di bawah bayang-bayang sang legenda, Michael Schumacher, Barrichello harus menuruti semua perintah tim demi membawa bintang asal Jerman itu menjadi juara dunia.

Namun, Barrichello berusaha menghibur diri. Menurutnya, bos Brawn, Ross Brawn, takkan mengadopsi strategi Ferrari tersebut hanya untuk memuluskan perjalanan Button yang pada musim ini sudah empat kali naik podium nomor satu.

"Kami telah mengalami hal itu ketika masih di Ferrari. Bahkan, Ross menghadapi situasi yang dia tidak suka. Kini kami sama-sama memiliki kesempatan baru untuk membuktikan bahwa kebebasan adalah segala-galanya," ujar Barrichello.

"Saya masih emosional setelah balapan dan saya mengatakan kepada Ross, jika sesuatu dilakukan kepada Jenson, saya siap kembali ke Brasil dan takkan kembali lagi. Saya harus mendapat perlakuan yang sama, dan dia menjamin. Saya senang dengan hal itu," pungkasnya. (PLNF1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com