Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ross Brawn, Arsitek Dongeng Formula 1

Kompas.com - 22/05/2009, 21:39 WIB

KOMPAS.com - EMPAT bulan lalu, hanya kegelapan yang terbayang di benak dua pebalap Formula 1 (F1), Jenson Button dan Rubens Barrichello, menyusul bubarnya tim F1 Honda yang saat itu menaungi mereka. Bak dongeng, kondisi kemudian berubah 180 derajat, terutama usai seri perdana di Melbourne, Australia. Keduanya berhasil menorehkan sejarah baru di dunia F1.

Mengemudi di balik tim yang sama namun dengan nama baru, Brawn GP, Button dan Barrichello langsung tampil mengilap. Keduanya finish satu dan dua dalam balapan perdana di Australia, sekaligus mengentakkan publik dan seluruh pecinta F1. Sebagai tim debutan, prestasi ini hanya bisa disamai pada tahun 1954 oleh tim Walter Wolf Racing (WWR).  

"Sungguh seperti cerita dongeng, mengakhiri balap pertama dengan hasil seperti ini selama karier kami. Kami harap bisa terus melanjutkan seperti ini, berjuang untuk bisa mempertahankan mobil ini tetap kompetitif dengan sumber daya terbatas," tutur Button, pebalap yang nyaris pensiun dan musim lalu menempati peringkat 18. Terburuk sepanjang kariernya.

Adalah Ross Brawn, Team Principal sekaligus pemilik Brawn GP yang menjadi tokoh kunci dari keberhasilan ini. Keputusannya membeli tim F1 Honda pada Maret 2009 usai setahun ia menangani pabrikan yang bermarkas di Brackley, Inggris, ini pun berbuah manis. Dalam uji coba menjelang musim balap, mobil BGP 001 bermesin Mercedes yang dikemudikan kedua pebalap ini beberapa kali tampil sebagai yang tercepat.

Jauh meninggalkan tim unggulan macam McLaren, BMW, bahkan sang juara bertahan Scuderia Ferrari. Kesuksesan ini berlanjut hingga lima seri awal. Kedua pebalapnya, Button dan Barrichello, menguasai klasemen sementara pebalap. Button bahkan nyaris menyapu bersih lima seri awal ini seandainya pebalap lainnya, Sebastian Vettel, tidak tampil gemilang di China.

Membalap di dunia lain

Pebalap unggulan macam Felipe Massa dan juara dunia musim lalu Lewis Hamilton sampai menyampaikan pujian setinggi langit, Brawn GP seolah membalap di dunia lain.

"Perbedaan waktu antara saya dan penempat pole ketiga cukup kecil. Tetapi, tidak dengan mereka yang di depan (Button dan Barrichello). Perbedaannya sangat besar (satu detik margin). Jika mereka terus seperti ini, mereka mampu memenangkan kejuaraan ini pada tengah musim," ujar Massa, pebalap Ferrari.

Dan, yang luar biasanya, meski tampil mendominasi dan nyaris tidak tersaingi tim lain, degan penuh percaya diri Button berkata: "Itu belumlah sempurna. Kami belum mengerahkan yang terbaik pada akhir pekan lalu".

Fenomena prestasi Brawn GP ini juga memberi sisi positif kepada balapan F1. Keberadaannya memang memorak-porandakan tatanan F1 yang musim-musim terakhir selalu didominasi Ferrari, McLaren, BMW, dan Renault. Namun, ikut menjadikan ajang F1 semakin menarik dan penuh persaingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com