JAKARTA, KOMPAS.com — Capres Partai Golkar, Jusuf Kalla, tampaknya benar-benar memanfaatkan kesempatan debat terakhir capres untuk melancarkan serangan atas manuver lawan, khususnya SBY. JK menyindir iklan "Pilpres Satu Putaran" yang gencar dipublikasikan kubu SBY-Boediono. Bagi dia, proses demokrasi bukan semata mengejar kemenangan.
"Demokrasi untuk kesejahteraan rakyat juga, bukan hanya tujuan. Demokrasi harus dijalankan sebaik-baiknya agar hak rakyat bisa dijalankan. Saya menyesal, kalau ada yang menilai demokrasi dengan uang," kata JK, pada debat capres, di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (2/7) malam.
Sejurus kemudian, ia memiringkan badan ke arah SBY dan berkata, "Maaf Pak SBY, iklan bapak agar pilpres satu putaran karena berbiaya 4 triliun, itu artinya memandang demokrasi dengan uang. Demokrasi itu berdasarkan program, kekokohan, bukan kemenangan. Saya khawatir sekali kalau ini terjadi, pada tahun 2014 nanti ada iklan 'Lanjutkan terus tanpa pilpres'," ujar JK, disambut tepuk tangan audiens.
Sebelumnya, ia berpendapat, demokrasi berfundamen rasa adil dan tidak boleh dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
Terkait NKRI, ia tetap berpegangan merupakan harga mati. JK juga sempat kembali mengeluarkan klaimnya atas penyelesaian konflik di Ambon, Poso, dan Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.