Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tupolev-154, Tulang Punggung Penerbangan Rusia

Kompas.com - 16/07/2009, 08:28 WIB

KOMPAS.com — Selama lebih dari seperempat abad, pesawat Tupolev-154 telah menjadi tulang punggung sistem transportasi udara Rusia dan Uni Soviet. Pesawat ini telah diekspor dan dioperasikan oleh sedikitnya 17 maskapai penerbangan asing. Tupolev-154 merupakan pesawat standar bagi rute penerbangan domestik di Rusia dan bekas negara Uni Soviet lainnya.

Tupolev-154 (Tu-154) mulai dipergunakan secara komersial tahun 1972, lalu dimodernisasi tahun 1986 dengan mesin baru dan perlengkapan untuk memperbaiki konsumsi bahan bakar dan operasi penerbangan. Tu-154 dibuat untuk menggantikan Tu-104 yang bermesin turbojet.

Situs airliners.com menyebutkan, Tu-154 adalah pesawat dengan tiga mesin jet untuk penerbangan jarak menengah. Tu-154 dirancang untuk bisa terbang di wilayah udara dengan kontrol udara dan perlengkapan navigasi yang tidak lerlalu baik serta kondisi cuaca ekstrem Arktik (kutub), terutama di wilayah utara Rusia.

Panjang Tu-154 mencapai 47,9 meter dengan tinggi 11,4 meter. Bentangan sayap mencapai 37,55 meter. Pesawat ini bisa mengangkut 158-164 orang.

Sekitar 1.000 pesawat Tu-154 telah dibuat sejak tahun 1968 dan banyak yang masih beroperasi di Rusia. Produksi terkini adalah Tu-154M, yang terbang pertama kali tahun 1982. Varian Tu-154 antara lain Tu-154A, Tu-154B, Tu-154B-1, Tu-154S, Tu-154M, dan Tu-154M-100.

Hingga Juni 2009, total 247 Tu-154 dan segala variannya masih beroperasi. Maskapai besar yang mengoperasikan antara lain Aeroflot (16), UTair Aviation (21), KrasAir (15), Kyrgyzstan Airlines (10), Uzbekiztan Airways (6), Ural Airlines (10), dan Azerbaijan Airlines (5).

Kecelakaan

Sejak beroperasi pertama kali, sudah 28 pesawat Tu-154 yang hilang dalam berbagai kecelakaan. Tercatat ada 63 kecelakaan serius yang melibatkan Tu-154, enam di antaranya akibat tindakan teroris dan militer.

Lima pesawat ditembak jatuh oleh musuh atau serangan teroris di Lebanon, Georgia, dan Afganistan selama perang sipil pecah di negara-negara itu. Tahun 2001, sebuah pesawat Tu-154 jatuh di Laut Hitam setelah dihantam rudal Ukraina yang ditembakkan saat latihan militer.

Kecelakaan Tu-154 pertama tercatat pada 30 September 1975. Sebuah penerbangan Malev dari Budapest ke Beirut jatuh di dekat pesisir Lebanon. Semua penumpang berjumlah 50 orang dan 10 awak pesawat tewas.

Sejak tahun 2000 hingga kini sudah sembilan kecelakaan yang menimpa Tu-154. Pada 4 Juli 2001, Vladivostok Air nomor penerbangan 352 dari Yekaterinburg ke Vladivostok jatuh saat mendekati Irkutsk, tempat transit pesawat, dan menewaskan 145 orang. Yang terkini menimpa pesawat Caspian Airlines di Iran saat pesawat jatuh 16 menit setelah lepas landas kemarin dan menewaskan 168 orang.

Di luar semua kecelakaan, tampaknya Tu-154 masih akan beroperasi di Rusia dan bekas negara Uni Soviet lainnya untuk satu dekade mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com