Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WiMAX Vs LTE, "Broadband" Masa Depan?

Kompas.com - 31/07/2009, 04:18 WIB

Sumaryo

Beberapa saat terakhir, kita sering mendengar istilah-istilah WiMAX mobile dan juga Long Term Evolution atau LTE. Apa sih sebenarnya kedua terminologi ini?

Kalau melihat asalnya, jelas keduanya berbeda. WiMAX merupakan keluaran dari WiMAX Forum, sebuah organisasi yang berawal dari komunitas internet (IP based), sementara LTE merupakan keluaran dari 3GPP atau 3G Partnership Program, gabungan atau kelompok penyelenggara layanan seluler yang asal mulanya dari layanan telekomunikasi.

Dari sisi teknologi, keduanya mengacu pada teknologi nirkabel pita lebar (wireless broadband) yang mengusung teknologi modulasi OFDMA hingga 2048 FFT. Secara sederhana, teknologi ini memungkinkan tingkat efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang sangat tinggi, lebih dari 5 bps untuk tiap Hz bandwidth yang dipakainya. Dengan demikian, untuk lebar pita 20 MHz, sistem modulasi ini mampu memberikan kecepatan download/upload hingga 100 Mbps.

Jika digabungkan dengan teknologi sinkronisasi antar-BTS serta antena pintar seperti beam focused ataupun MIMO, dalam satu BTS teknologi ini memungkinkan kapasitas hingga 500 Mbps untuk lebar pita frekuensi yang sama–20 MHz. Jika seandainya tiap pemakai dialokasikan 1 Mbps, teknologi ini akan mampu melayani pelanggan bersamaan (concurrent user) hingga 500 pelanggan per BTS.

Bandingkan dengan teknologi 3G yang hingga saat ini hanya mampu melayani lebih kurang 32 pelanggan bersamaan per BTS, tentu saja teknologi WiMAX mobile maupun LTE sungguh menarik bagi para penyedia layanan wireless broadband. Tentu saja dengan kapasitas sebesar itu, diperlukan sarana/kemampuan backhaul ataupun backbone yang cukup memadai.

Jika saat ini untuk tiap BTS 3G cukup disediakan backhaul sebesar 4 x E1 (8 Mbps) atau bahkan kurang dari itu, penggelaran WiMAX mobile maupun LTE akan memerlukan backhaul ataupun backbone yang jauh lebih besar, mungkin berkisar pada angka 500 Mbps tentunya. Nah, teknologi apa yang dapat dipergunakan untuk backbone yang besar ini?

Yang paling memungkinkan tentu saja kabel serat optik (FO). Namun juga dapat dipergunakan laser atau free space optic ataupun Gigabit microwave yang sudah mulai tersedia di pasaran.

Bagaimana prospek masing-masing teknologi di atas? Siapakah yang akan memenangi persaingan, atau teknologi mana yang akan diadopsi? Sangat sulit memprediksi karena ini sangat berhubungan dengan kondisi finansial global (seberapa banyak perusahaan mau berinvestasi), regulasi yang mengakomodasi keduanya, dan juga keinginan (ataupun ketidakinginan) penyedia teknologi/vendor untuk menghadirkannya kepada masyarakat luas, serta persepsi masyarakat akan nilai tambah yang diberikan keduanya.

Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa beberapa vendor besar (terutama yang berbasis produksi perangkat seluler dan atau 3G saat ini) telah menarik diri atau memutuskan untuk tidak menyokong pengembangan perangkat berteknologi WiMAX mobile, tetapi lebih ke pengembangan LTE. Akan tetapi, tingkat persaingan teknologi ini masih panjang dan hanya waktulah yang akan bisa menentukan teknologi mana yang akhirnya akan dipilih masyarakat.

Sumaryo Pengamat Telematika; Sekjen Broadband Wireless Indonesia (Id-Wibb)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com