Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kans Tommy Soeharto Menguat Kalau...

Kompas.com - 19/08/2009, 20:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya nama Tommy Soeharto dalam kancah perpolitikan Indonesia dan dinamika Partai Golkar cukup mengejutkan. Tiba-tiba putra mantan Presiden Soeharto ini muncul dan menyatakan siap sebagai calon ketua umum Golkar menyaingi nama-nama petinggi Golkar sekelas Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Yuddy Chrisnandi, dan Ferry Mursyidan Baldan.

Bagaimana kans Tommy sebenarnya?

Sebelum mengikuti rapat pleno di kediaman Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Rabu (19/8) malam, sejumlah petinggi Golkar mengatakan bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai pimpinan tertinggi partai berlambang pohon beringin ini terbuka lebar bagi siapa saja.

Ketua Bapillu Golkar Burhanuddin Napitupulu dan Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso sepakat untuk hal ini. "Kesempatan terbuka lebar untuk semua kader. Yang penting kan keberanian dan nyali untuk maju," ungkap Priyo.

Namun, keduanya juga sepakat kalau kriteria dasar untuk menjadi calon ketum Golkar saat ini, seperti yang tercantum di AD/ART Golkar, tidak memungkinkan Tommy untuk maju, kecuali jika AD/ART diubah. "Bisa saja diubah, tergantung peserta munas. AD/ART kan bukan kitab suci. Tapi itu enggak mudah, harus dapat persetujuan seluruh daerah," ujar Priyo.

Sementara itu, Burnap, panggilan Burhanuddin Napitupulu, mengatakan bahwa situasi politik sudah berubah. Kemungkinan perubahan persyaratan bisa saja datang dari steering committee munas jika ingin mengubah kriteria dalam AD/ART yang menyebutkan bahwa calon ketua umum harus pernah menjabat sebagai pengurus aktif, paling tidak satu periode.

"Steering committee menyusun persyaratan, tapi hasil ditentukan di munas. Paripurna yang memutuskan," tandas Burnap.

Sementara itu, keduanya juga membantah jika rapat pleno DPP Golkar malam ini di kediaman JK akan membahas khusus masalah kemunculan Tommy Soeharto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com