Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Kerja Sama dengan Pihak Asing Penting

Kompas.com - 23/10/2009, 08:46 WIB

KOMPAS.com — Tidak ada yang menyangka bahwa Dr Endang Rahayu Sedyaningsih akan terpilih menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Peneliti utama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan itu bertekad mereformasi lembaga yang dipimpinnya, dengan program-program yang lebih peduli kesehatan masyarakat.

Berikut petikan wawancara dengan Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (22/10).

Seperti apa reformasi kesehatan yang akan Anda lakukan?

Reformasi sektor kesehatan merupakan agenda kabinet ini, dan bukan semata-mata kemauan saya sendiri. Reformasi kesehatan juga prioritas SBY, melalui good government serta upaya-upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi. Semuanya harus berimbang.

Program apa yang akan Anda prioritaskan?

Semua program yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun, akan ada yang menjadi fokus utama dan perlu diakselerasi. Saya harus mempelajarinya dulu. Tentang rencana kerja 100 hari, saya berupaya mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) yang makin dekat. Hal itu dilihat dari upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak balita.

Lainnya, mengurangi prevalensi gizi buruk dan penyakit menular. Kenaikan pencapaian MDGs akan memperbaiki pula peringkat human development index.

Prioritas saya lainnya adalah pelayanan kesehatan tanggap bencana, mengingat di wilayah Indonesia sering sekali terjadi bencana alam. Kesiapsiagaan, baik masyarakat maupun rumah sakit, harus ditingkatkan. Itu sangat penting agar mobilisasi pertolongan pertama bisa lebih cepat.

Apakah tantangan kesehatan Indonesia di masa depan?

Indonesia masih menghadapi penyakit dan masalah kesehatan yang umum di negara-negara berkembang, seperti masalah gizi buruk dan penyakit menular. Di sisi lain, muncul masalah-masalah kesehatan, seperti obesitas dan jantung, seperti lebih dulu terjadi di negara maju.

Beban ganda dipikul oleh Departemen Kesehatan. Belum lagi, dengan target penurunan angka kematian, itu berarti umur harapan hidup manusia di Indonesia akan lebih panjang. Hal itu, ke depan, juga akan menjadi beban baru bagi lembaga kesehatan di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com