Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aha, Android Mulai Menyerbu Indonesia

Kompas.com - 03/03/2010, 17:20 WIB

KOMPAS.com - Menjelang akhir Februari lalu, Indosat bermanuver cepat untuk produk yang sebenarnya belum dikenal luas masyarakat awam Indonesia, yaitu telepon seluler berbasis sistem operasi Android. Ya, dengan menggandeng enam produsen agen tunggal pemegang merek, tampaknya Indosat serius dengan Android.

Enam agen tunggal pemegang merek (ATPM) itu tak tanggung-tanggung. Mereka adalah HTC dengan HTC Hero, Motorola dengan Motorola Milestone, Samsung dengan Samsung Galaxy Spica, LG dengan LG GW 620, Huawei dengan U8230, dan Sony Ericsson dengan Xperia X10.

Jumlah enam ATPM ini seolah memberikan sinyal bahwa Indosat tak ingin ketinggalan start untuk menggarap pasar Android di Indonesia. Akankah bisa booming seperti euforia BlackBerry?

Walau sudah pasang kuda-kuda sejak 22 Februari, secara resmi Indosat bersama partnernya baru meluncurkan ponsel-ponsel berbasis Android mulai hari ini, Rabu (3/3), di ajang Indosat Android Expo, yang digelar serentak di tujuh kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar), pada event Mega Bazar Computer, 3-7 Maret 2010.

Walau merilis bareng-bareng dengan ATPM, Indosat tak ingin mengunci ponsel tersebut hanya untuk operatornya. Tampaknya ”koalisi” ini bersifat cair dan tak mengikat mengingat Indosat juga masih memberikan peluang ATPM lain untuk bergabung.

Dibandingkan dengan negara-negara di Asia lain, peluncuran produk-produk Android di Indonesia ini cukup bombastis walau masih menyimpan teka-teki, benarkah produk ini pilihan strategis untuk publik pada umumnya di Indonesia. Hal itu mengingat potensi pasar Indonesia masih didominasi masyarakat awam.

Android adalah produk ponsel cerdas yang menuntut penggunanya juga harus cerdas dan akan lebih bagus jika selalu tersambung ke jaringan internet setiap saat. Tanpa koneksi internet memadai, Android tak punya kelebihan dibandingkan dengan ponsel pintar lainnya. Ponsel Android ibaratnya sebuah komputer, kegunaan komputer itu akan semakin fantastis jika pengguna bisa memilih dan meng-install aplikasi berguna.

Sistem operasi Android yang menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux ini awalnya dikembangkan Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli Google dan akhir-akhir ini oleh Open Handset Alliance.

Android sejak awal memiliki konsep sebagai software berbasis kode komputer yang didistribusikan secara terbuka (open source) dan gratis. Open source inilah sebenarnya kata kunci mengapa Android begitu seksi di mata para petualang gadget.

Keuntungan open source, banyak pengembang software yang bisa melihat dan memanfaatkan kode itu serta bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Satu hal yang unik, berbagai aplikasi itu diwadahi dalam sebuah portal, yaitu Android Market, sehingga pengguna tinggal meng-install aplikasi pilihannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com