Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Platinum Lekat dengan "Gadget"

Kompas.com - 14/03/2010, 09:43 WIB

KOMPAS.com - Gaya hidup anak muda di Jakarta yang dinamis dan akrab dengan gadget mudah dilihat di mal-mal di Jakarta. Mereka inilah generasi platinum, yang akrab suasana kafe sambil jari-jari tetap lincah memainkan gadget, membuka laman-laman yang menarik hati.

Sosiolog FISIP Universitas Indonesia Kahardityo Suprapto yang menekuni soal komunitas informasi di Jakarta, Sabtu (13/3/2010), mengatakan, anak muda inilah yang dinamakan generasi platinum atau ada juga yang menyebutnya sebagai generasi Z.

"Saya lebih condong menyebutnya the native gadget. Namun, esensinya sama, mereka sangat paham berinteraksi dengan gadget atau peralatan komunikasi informasi," ujarnya.

Generasi platinum, atau anak- anak kelahiran akhir 1990 hingga awal tahun 2000, punya karakter unik yang lebih eksploratif selaras arah perkembangan teknologi. "Gaya mereka mewakili bagian langkah global berbasis jejaring sosial dan pertumbuhan teknologi baru," ujarnya.

Tentang penyebutan sebagai generasi Z, menurut Kahardityo, sebetulnya melanjutkan penyebutan generasi sebelumnya yang dinamakan generasi X dan Y.

"Generasi Z ini beda sekali jika dibandingkan dengan generasi X yang lahir tahun 1965 hingga 1980. Beda juga dengan generasi Y atau Generasi Milenium yang lahir tahun 1981-1995," ujarnya.

Beda yang paling mencolok, menurut Kahardityo, bisa dilihat dari kemampuan memanfaatkan gadget. "Mereka seperti disetir oleh industri teknologi, yang semua produknya langsung ditelan mentah-mentah," ujarnya.

Rani (15), siswa SMP swasta di Jakarta, mengaku, kesehariannya tidak bisa lepas dari gadget. Bersama rekan sekolahnya, Andi Abiyu (15), ia sering nongkrong di salah satu kafe di Senayan City.

”Saya punya hape yang ada wifi, kamera 5 megapixel, dan 3G. Jadi, saya mudah mengunduh dan mengunggah gambar atau sekadar chatting dan menulis status di jejaring facebook,” ujar Andi.

Ciri lain, dosen Ilmu Gizi Universitas Indonesia, Samuel Oetoro, mengatakan, generasi platinum sudah sadar tentang makanan sehat. Seperti kebiasaan mengonsumsi susu dan produk olahannya. "Namun, yang perlu ditekankan adalah pengetahuan nutrisi mereka. Karena beda usia, beda nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujarnya. (MAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com