Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hantu Baru Para Pemilik Ponsel: Mobile Advertising

Kompas.com - 05/04/2010, 08:03 WIB

KOMPAS.com - Tidak susah menebak manfaat mobile advertising bagi operator. Tentu, operator mendapatkan kompensasi dari mengirimkan berbagai pesan komersial itu.

Dalam layanan SMS blast, yang kerap dikritik, operator jelas mendapatkan imbalan dari si pemasang iklan. Operator memasang tarif pengiriman sms iklan itu berdasar jumlah pelanggan yang disasar dan panjang pesan.

Dan, mirip stasiun televisi atau radio, operator seluler juga membedakan tarif pemasangan SMS iklan berdasarkan jam tayang. "Mirip di televisi, ada istilah prime time. Tarif di saat itu tentu paling mahal," ujar Group Head VAS and Mail Messaging Indosat, Teguh Prasetya Mukti.

SMS blast adalah format mobile advertising paling tradisional. Operator mengirimkan pesan komersial hingga ke jutaan pelanggan mereka dalam waktu serentak.

Memang agak susah mencari manfaat SMS blast ini bagi pelanggan. Karena pesan komersial itu dirancang secara massal. Jadi, kebanyakan pelanggan sama sekali tidak membutuhkan apa yang diiklankan. Pelanggan tambah mangkel karena SMS macam ini datang tidak tentu waktu.

Memang ada juga SMS blast yang diminati sebagian kecil pelanggan. Ambil contoh, iklan yang mempromosikan sebuah tempat hang out. Bagi operator, promosi semacam ini merupakan salah satu cara mereka memberikan nilai tambah ke pelanggan. "Banyak pelanggan yang suka diskon di tempat makan atau tempat hiburan," kata Teguh.

Di masa kini, manfaat mobile advertising bagi pelanggan tidak cuma itu. Berbagai operator kini memanfaatkan mobile advertising untuk menawarkan layanan yang lebih murah.

Di sini, operator membutuhkan peran agensi atau yang biasa disebut juga agregator. Para agregator ini yang menyusun model bisnis, agar operator bisa memanfaatkan mobile advertising untuk menyediakan layanan murah.

Contoh manfaat yang ditawarkan oleh agregator ke pelanggan seperti memberi pulsa dua kali lipat ke pelanggan yang mengakses iklan. Misalnya, tarif data untuk iklan memakan biaya data sebesar Rp 50, maka agregator akan memberi pelanggan yang mengakses SMS itu dua kali lipat dari biaya tadi.

Ada juga agensi yang menawarkan reward berupa poin, ke pelanggan seluler yang mengakses sebuah SMS iklan. Poin yang diakumulasikan kemudian bisa ditukar pelanggan dalam bentuk pulsa.

Mobile advertising juga menjadi lebih menyenangkan bagi pelanggan seluler, karena, "Iklan tersebut masuk atas izin pemilik nomor," kata Teguh. Pasalnya, iklan-iklan itu hanya beredar bagi mereka yang memang berlangganan kartu seluler beriklan, seperti i-Klan dari Indosat.(KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com