Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Anak Terimbas Pornografi

Kompas.com - 27/06/2010, 10:53 WIB

Bersama suaminya, Etha—sapaan Margaretha—selalu membuka komunikasi dengan anak-anaknya. Hubungan mereka tidak sekadar seperti orangtua-anak, tetapi lebih seperti teman. Karena merasa sudah dekat, anak-anak Etha kerap bercerita kepada orangtuanya tentang hubungan mereka dengan pacar masing-masing.

”Sambil bercanda, saya selipkan nasihat agar mereka berhati-hati dalam menjalin hubungan,” kata Etha yang punya empat anak perempuan dan satu laki-laki ini.

Etha mengakui, memiliki empat anak perempuan sering membuat hatinya cemas mengingat pergaulan anak remaja awal tahun 1980-an dulu sudah semakin terbuka. Apalagi, pada masa itu film porno marak beredar dalam bentuk pita kaset video dan laserdisc. Kaset video ini mudah diperoleh oleh anak remaja masa itu.

Etha sempat kaget ketika menemukan satu kaset video porno di tas Dessy, anak perempuan ketiganya yang pada waktu itu masih berumur 17 tahun. Dessy yang kini sudah menikah dan berumur 34 tahun ini mendapat kaset tersebut dari pacarnya.

”Saya kaget. Namun, saya menyadari bahwa anak-anak remaja pasti penasaran dengan gambar porno atau video porno,” kata Etha, yang kemudian memberi pengarahan dari sisi psikologi dan sosial tentang seks.

Etha mengajarkan, bila remaja hamil atau mempunyai anak, sementara secara psikologis remaja tersebut belum siap, banyak konsekuensi yang akan dihadapi. Salah satunya adalah akan kehilangan masa remaja karena harus merawat anak.

Pendekatan melalui komunikasi terbuka juga dilakukan Titi Santiko Budi (41) yang memiliki dua anak, yaitu Allestisan Citra Derosa (13) dan Federick Muhammad (11). Titi mengatakan, karena tidak mengerti teknologi, dia memilih melakukan pendekatan melalui diskusi kepada anaknya, terutama kepada putrinya, Allestisan.

”Kebetulan dia orangnya terbuka dan kritis. Jadi, kami bisa sering diskusi. Biasanya saya coba ngobrol dengan dia di tempat tidurnya. Kalau dia sedang internetan, saya juga biasanya ikutan,” ujar Titi, yang seorang ibu rumah tangga.

Namun, cara berbeda harus dia terapkan kepada putranya, Federick. ”Kalau untuk dia, saya harus lebih tegas, tetapi sambil memberi penjelasan,” kata Titi.

Dengan cara seperti ini, Titi berharap kedua anaknya bisa menjaga diri agar tidak terpengaruh berbagai media yang menayangkan pornografi di luar rumah.

(Yulia Sapthiani/Lusiana Indriasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com