Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pelanggan Seluler Indonesia 180 Juta

Kompas.com - 14/07/2010, 13:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai saat ini jumlah pelanggan seluler di Indonesia sudah menyentuh angka 180 juta yang dilayani 10 operator telekomunikasi.

"Industri telepon fixed line yang lebih dulu dikenal masyakat saat ini penetrasinya kurang dari 5 persen. Sementara industri seluler yang baru dikenal selama 15 tahun memiliki penetrasi mendekati 80 persen dengan jumlah pelanggan 180 juta," kata Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno, saat menyampaikan sambutan di Indonesia Cellular Show (ICS) 2010, Rabu (14/7/2010).

Menurut Direktur Utama PT Telkomsel Tbk itu, pertumbuhan pengguna telepon seluler merupakan berkah tersendiri bagi negara berkembang seperti Indonesia, Afrika, dan India. "Bayangkan, pendapatan yang dihasilkan industri seluler tahun lalu di atas Rp 100 triliun. Tahun ini sudah ada rencana investasi 2 miliar dollar AS dari seluruh operator, sementara jumlah BTS yang ada lebih dari 100.000 dengan jumlah TRX 1,4 juta," imbuhnya.

Namun, dengan seluruh capaian tersebut, bukan berarti industri seluler tidak memiliki hambatan ke depan. Menurutnya, dengan penetrasi lebih dari 80 persen, industri ini mendekati saturasi atau kejenuhan dari sisi layanan.

"Kalau hanya voice dan SMS saja sudah mencapai saturasi. Karena itu, operator harus pintar menyediakan layanan broadband. Sudah saatnya kita transformasi menyediakan data, internet, dan sebagainya karena broadband user untuk mobile saat ini baru 30 juta," kata Sarwoto.

Permasalahan lain yang dihadapi operator seluler yaitu masih minimnya pengguna layanan pascabayar. Hitung punya hitung, dari 180 juta pelanggan itu, 90 persennya masih menggunakan layanan prabayar.

"Untuk mengurusi post paid ini, ternyata billing-nya sangat kompleks luar biasa. Harus ada terobosan baru untuk meningkatkan pengguna pascabayar," keluhnya.(KONTAN/Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com