Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berpotensi untuk Wirausaha

Kompas.com - 16/07/2010, 08:14 WIB

KOMPAS.com - Kaum ibu perlu didorong untuk berwirausaha, karena kaum perempuan memiliki potensi dalam dirinya. Hanya saja, banyak perempuan yang belum menyadari bahwa dirinya juga memiliki kesempatan yang sama. Termasuk menciptakan penghasilan, tak hanya untuk menyokong ekonomi keluarga.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, S.IP, mengungkapkan hanya 0,8 persen dari populasi penduduk Indonesia yang berwirausaha. Padahal jika 2 persen saja dari total populasi menggerakkan wirausaha, negara bisa lebih maju. Perempuan, lanjutnya, juga berpotensi dan memiliki hak yang setara untuk mengisi peluang wirausaha ini.

"Perempuan memiliki bakat, sifat disiplin, loyal, kerja keras, dan banyak mempengaruhi lingkungannya. Ini bisa menjadi modal perempuan dalam berwirausaha," tegas Linda dalam pembukaan pelatihan mengelola keuangan kepada 300 perempuan pedagang kaki lima, diadakan Prudential Indonesia di Jakarta, Rabu (14/7/2010) lalu.

Kecenderungannya, perempuan melakoni wirausaha dengan apapun kemampuannya karena terdesak oleh ekonomi. Padahal sebenarnya perempuan juga bisa menjalani wirausaha karena memang berpotensi untuk menangkap peluang yang sama.

Menurut Linda, mindset perempuan perlu diubah agar bisa lebih berkembang. Karena pada realitasnya, banyak perempuan yang tak hanya menyokong ekonomi keluarga dengan berbagai usahanya, tetapi juga bertindak sebagai tulang punggung keluarga. Prinsip kesetaraan perlu dipahami perempuan dan lelaki, agar kesempatan berwirausaha bagi perempuan semakin terbuka lebar.

"Kaum ibu pada dasarnya merupakan penggerak roda ekonomi, sekaligus penopang ekonomi keluarga. Hanya saja kepercayaan diri kaum ibu belum kuat, padahal jika lebih percaya diri perempuan bisa menjadi lebih baik lagi," papar Linda, menambahkan bahwa dengan memahami haknya perempuan bisa setara dengan lelaki dalam hal pendidikan, kesehatan, pendapatan, hingga tugas dalam keluarga.

Prinsip kesetaraan inilah yang juga bisa mendorong perempuan lebih percaya diri mengembangkan potensinya, kata Linda. Cara yang paling efektif menurut Linda, untuk menyadarkan semua pihak tentang kesetaraan ini adalah melalui pendidikan.

"Bahkan mengubah mindset dengan mengedepankan kesetaraan harus dimulai sejak anak-anak, melalui pendidikan," jelas Linda kepada Kompas Female, usai membuka pelatihan.

Terkait dengan problem kesetaraan, perempuan kerapkali terkendala untuk berwirausaha karena bentuk usaha perempuan bersifat informal dan kerapkali tak terdata. Kontribusi perempuan sebagai penggerak ekonomi sebenarnya besar, dengan berjualan kue atau perdagangan informal lainnya, kata Linda.

"Akhirnya perempuan tidak memiliki akses, tidak memiliki modal dan kurang pendampingan karena usaha informal yang tidak terdata," tutur Linda.

Karenanya, lanjut Linda, penerapan data terpilah untuk sektor informal sedang digalakkan pemerintah untuk mendukung wirausaha, termasuk untuk perempuan. Selain perlunya kerjasama dengan pihak swasta, organisasi masyarakat dan LSM perempuan untuk mendorong kemandirian perempuan agar lebih percaya diri berwirausaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com