Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul Optimistis Pemblokiran Situs Porno

Kompas.com - 06/08/2010, 18:41 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring optimistis, permintaan pemerintah agar penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP) memfilter situs porno akan dipatuhi.

"Kami sudah meminta kepada mereka untuk memblokir situs porno," ungkap Tifatul seusai menjadi khatib dan imam shalat Jumat di Masjid Attaqwa di Balaikota Bogor, Jumat (6/8/2010). Pembelokiran situs tersebut bukan semata-mata dilakukan karena tibanya bulan Ramadhan, melainkan merupakan implementasi dari Undang-Undang Telekomunikasi Umum, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektnonika, dan Undang-Undang Pemberantasan Pornografi.

Ia mengingatkan, dalam undang-undang tersebut telah diatur bahwa penyelenggara telekomunikasi tidak boleh melanggar susila, kepentingan umum, dan keamanan, termasuk ada larangan mendistribusikan konten pornografi. Menurut Tifatul, semua penyedia layanan internet wajib menjalankan pemilteran situf porno sesuai aturan tersebut.

Mereka mendapat izin/lisensinya dari Kementerian Komunikasi. Dalam perjanjian ISP dengan kementeriannya, ISP siap menerima sanksi jika melanggar undang-undang dan peraturan terkait usahanya.

"Di sisi lain ada juga undang-undang yang menegaskan kewajiban pemerintah mencegah masyarakat dari dampak bahayanya pornografi. Untuk itu, pemerintah boleh membatasi atau memblokir pornografi," katanya.

Tifatul yakin, ISP akan mematuhi peraturan tersebut sebab ISP tidak hidup dari situs porno. Ia menambahkan, dari 300 izin ISP yang dikeluarkan, 200 ISP aktif.

Tifatul juga mengatakan sudah mengimbau para pemilik dan pengelola warung internet (warnet) agar dengan kesadara sendiri memblokir situs-situs porno. Berkaitan dengan itu, kementeriannya berkampanye anti-pornografi dengan memberi peranti lunak Nawala gratis kepada pengelola warnet dan mengajak pengusaha warnet untuk mensosialisasikannya.

"Walau demikian, faktanya tidak semua warnet mau karena konon salah satu daya tarik warnet adalah dapat membuka situs pornografi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com