Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemblokiran Bisa Tekan 90 Persen Situs Porno

Kompas.com - 10/08/2010, 11:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, upaya pemblokiran akan menekan akses ke situs porno hingga 90 persen. Untuk menyukseskan rencana pemblokiran tersebut, Kemenkominfo mengundang beberapa penyedia layanan internet atau internet service provider (ISP).

"Di Indonesia ada sekitar 200 provider ISP. Dalam sepekan ini mereka luar biasa melakukan effort dalam upaya memfilter situs prono. Karena di Indonesia ada 4 juta situs porno dan kami berharap mengurangi sampai 90 persen," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Jakarta, Selasa (10/8/2010).

Dikatakan, nantinya yang akan diblokir adalah situs-situs yang bersifat persenggamaan, ketelanjangan, alat kelamin, dan prostitusi. Dalam melakukan pemblokiran, Tifatul menjelaskan, yang jadi prioritas adalah keyword yang berhubungan dengan adegan pornografi, bukan hanya alamat situsnya.

"Sederhananya, intinya bukan situsnya. Tapi keyword-nya. Apabila ini berhubungan dengan pornografi kita akan blok," terang mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ia menambahkan, untuk benar-benar memblok situs porno tersebut, pihaknya mengaku sangat sulit untuk merealisasikan itu. Pasalnya, dalam melakukan filtering harus dilakukan secara bertahap. "Sulit kalau kita langsung memblokir 100 persen karena di saat kita melakukan filterisasi itu tidak bisa hanya sekali. Itu bertahap. Kalau bisa sampai 100 persen ya alhamdulillah, tapi pasti ada yang lolos," imbuhnya.

Menkominfo menegaskan, hal tersebut dilakukan bukan hanya dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Namun, pemblokiran ini akan dilakukan secara bertahap yang telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum bulan suci Ramadhan.(TRIBUNNEWS.COM/IWAN TAUNUZI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com