Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pornografi

Kemenkominfo Uji Enam ISP Blokir Situs Porno

Kompas.com - 10/08/2010, 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi melakukan uji teknis kemampuan pemblokiran situs porno terhadap enam internet service provider (ISP) terbesar di Indonesia. Keenam ISP yang diuji yakni Telkom, Telkomsel, Indosat, IM2, Bakrie, dan XL Axiata.

 

Dari hasil uji tersebut Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengatakan pihaknya optimis sebesar 80 persen keberadaan situs porno di Indonesia bisa terblokir. "Tentu tidak bisa otomatis 100 persen terblokir, tapi terus bertahap. Saya lihat ini 80 persennya sudah terblokir," kata Tifatul dalam jumpa pers di Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (10/8/2010).

 

Hasil memuaskan terlihat dari uji yang dilakukan di Kemenkominfo mulai siang hingga sore tadi. Tifatul menjelaskan, sejumlah situs porno dan keyword terkait pornografi yang diujikan tampak berhasil terblokir di keenam ISP. Beberapa situs yang dites antaralain playboy.com, uporn.com, komik.muhammad.blogspot.com, 17tahun.us, hingga keyword "porn", berhasil terblokir. "Ini situs dan keyword yang diujikan adalah yang memiliki rating tertinggi," kata dia.

 

Hasil yang agak berlebihan terjadi pada ISP Telkomsel. Prosedur pemblokiran Telkomsel, pada saat diujikan, tidak hanya memblokir situs dengan konten porno namun hampir semua situs. "Saat diutak-atik, ternyata semuanya terblok. Mungkin masih ada yang perlu diperbaiki," kata Tifatul.

 

Menurut Tifatul, keberhasilan pemblokiran situs porno hingga mencapai sebesar 80 persen masih bersifat kualitatif. Kemenkominfo bersama seluruh ISP akan terus meningkatkan kemampuan filtering dan pemblokiran ini dalam beberapa waktu kedepan. "Proses ini kan dynamic. Next step masih akan terus diperbaiki," terangnya.

 

Dari hasil pengetesan tersebut juga diketahui sejumlah situs porno belum berhasil terblokir jika dibuka dari versi mobile atau diakses melalui telepon selular. "Ya itu next step tentu jadi sasaran selanjutnya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com