Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Teknologi Bikin Anak Sulit Tidur

Kompas.com - 31/08/2010, 16:22 WIB

KOMPAS.com - Anda pasti mengetahui bagaimana serunya berselancar di dunia maya. Bagaimana serunya film di televisi dan DVD. Begitu pun anak. Ia akan berusaha sekuat tenaga agar tidak tertidur saking serunya main video game, berselancar di dunia maya, atau teman-teman untuk main SMS-an.

Menurut penelitian majalah Redbook, anak-anak berinteraksi dengan televisi, komputer, video game, atau mendengarkan musik lewat pemutar lagu digital sekitar 6.5 jam per hari. Waktu yang mereka lewatkan tersebut hampir sama dengan jumlah waktu yang mereka habiskan di sekolah.

Namun lebih ironisnya lagi, semakin banyak layar monitor atau gadget yang mereka miliki di kamar, makin tinggi kemungkinan si kecil tertidur atau tidak fokus saat belajar di kelas. Apakah si kecil memiliki elektronik di kamarnya? Jika ya, bisa jadi, ia sama dengan 38 persen anak pra sekolah atau 68 persen anak di Amerika yang memiliki televisi di Amerika. Mereka ini memiliki masalah dalam menerima pelajaran saat ada di dalam kelas.

Studi terbaru juga mengatakan, kebiasaan tertidur di depan televisi membuat anak sulit untuk tidur dalam keadaan tenang. Ia sudah terbiasa mendengarkan suara berisik dan sinar dari layar monitor televisi. Lagipula, ketika si otak mendeteksi adanya sinar dari televisi tersebut, otak si anak tidak memproduksi hormon dan menciptakan kondisi untuk kembali membugarkan tubuhnya keesokan harinya.

Solusinya, upayakan agar kamar si kecil bebas dari monitor elektronik. Jika ia sudah memiliki komputer atau televisi di dalam kamarnya, coba bicarakan lagi dengannya dan pindahkan ke ruangan keluarga. Cara yang bisa Anda lakukan adalah tanyakan padanya di mana ia ingin menaruh barang elektronik dan minta ia untuk mendekorasi lokasi tersebut. Atau buat perjanjian untuk mendekorasi ulang kamarnya tanpa televisi atau komputer itu.

Taktik lain yang bisa dilakukan adalah minta si kecil mendapat "reward" satu jam bermain dengan komputer atau menonton televisi setiap satu jam ia berhasil berolahraga. Ketika para peneliti di University of Ottawa melakukan strategi ini pada anak-anak yang bobotnya berlebih, hal ini berhasil menurunkan 2 jam waktu yang ia habiskan di depan televisi, dan meningkatkan aktivitas fisik mereka hingga 65 persen, menurunkan indeks massa tubuhnya, serta menurunkan risiko terkena penyakit yang berhubungan dengan obesitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com