Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Kerja Ibu Memengaruhi Kebiasaan Makan Anak

Kompas.com - 23/09/2010, 19:56 WIB

KOMPAS.com - Pola makan termasuk kebiasaan makan memengaruhi level kesehatan anak. Semakin terkontrol jenis makanan dan waktu makannya, anak bisa tumbuh lebih sehat. Kebutuhan ini bisa dipenuhi ibu yang bekerja paruh waktu. Sedangkan bagi yang bekerja full time, anak cenderung akan mengonsumsi junk food dan berpotensi kegemukan.

Inilah hasil penelitian dari The Murdoch Children's Research Institute, bekerja sama dengan dua universitas, New England dan Australian National.

Penelitian ini mencoba melihat dampak dari jam kerja ibu terhadap gaya hidup dan berat tubuh anak. Dengan melibatkan 4.500 anak di Australia, para peneliti menemukan bahwa ibu yang bekerja paruh waktu berhasil membesarkan anak yang lebih sehat daripada ibu yang bekerja penuh atau bahkan ibu rumah tangga.

Dengan kontrol dari ibu pekerja paruh waktu, anak lebih jarang menonton televisi, makan makanan sampah, terhindar dari kegemukan, dan lebih aktif secara fisik.

Hasil ini didapat melalui wawancara tatap muka dengan para ibu serta dengan mengukur tinggi dan berat badan anak usia 4-5 tahun. Lalu dilanjutkan dengan anak yang sama dua tahun kemudian, yakni saat anak berusia 6-7 tahun. Sebuah penelitian yang panjang untuk melihat bagaimana ibu bekerja memengaruhi perkembangan anaknya.

"Penemuan ini menunjukkan adanya dampak positif atas pilihan ibu untuk bekerja paruh waktu," kata Profesor Jan Nicholson dari Murdoch Children's Research Institute.

Fleksibilitas waktu dari pekerjaan part-time, membuat ibu mampu menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan keluarga. Tentu saja, mereka juga lebih mampu memonitor tumbuh kembang anak, termasuk cara anak makan yang berkorelasi dengan kesehatannya.

Nah, yang perlu dilakukan kemudian adalah mencari jalan agar ibu yang bekerja penuh memiliki kesempatan yang sama. Caranya, mengajukan kebijakan yang memberikan kesempatan bagi ibu pekerja, untuk mendapatkan fleksibilitas terhadap kebutuhan keluarga.

Lalu bagaimana dengan penemuan yang mengatakan ibu rumah tangga pun membesarkan anak yang tidak lebih sehat? Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan ini dengan lebih valid, kata si peneliti.

Prinsipnya, memberi kesempatan kepada ibu bekerja untuk meluangkan waktu bersama lebih sering bersama anak, akan berdampak pada gaya hidup anak yang jauh lebih sehat.

Demi mendapatkan anak yang lebih sehat, tak perlu heran jika kemudian banyak orangtua berbagi peran. Jika istri mendapat kesempatan kerja penuh waktu dengan karier lebih baik, artinya suami menjalani peran pengasuhan di rumah. Tak sedikit pasangan yang menjalankan pola ini bukan? Menjadi stay home dad menjadi gaya hidup kekinian yang mulai bisa diterima pasangan. Apalagi jika suami memang lebih berkembang kariernya dengan bekerja dari rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com