Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stuxnet Mungkin Didanai Pemerintah atau Lembaga Swasta

Kompas.com - 04/10/2010, 23:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran malware (malicious software) alias program jahat di dunia maya tak lagi sekadar iseng atau mencuri data rahasia di komputer korban. Sebuah malware jenis worm terbaru yang diberi nama Stuxnet kini juga menerobos sistem kontrol industri yang bisa menyebabkan bencana besar di dunia nyata.

"Kami benar-benar belum pernah melihat worm yang seperti ini sebelumnya," kata Liam O'Murchu, Peneliti, Symantec Security Response dalam rilis persnya pekan lalu. "Fakta bahwa worm ini dapat mengontrol cara kerja mesin fisik tentunya sangat mengganggu," lanjutnya.

Worm tersebut telah menyebar di penjuru dunia dan salah satu targetnya adalah kontrol fasilitas nuklir Iran. Worm tersebut juga berpotensi menyerang stasiun pembangkit listrik dan berusaha untuk melumpuhkan keamanan nasional sebuah negara.

Berdasarkan pengamatan para peneliti, kemungkinan pihak yang berada di belakang pembuatan Stuxnet worm adalah pemerintah atau sebuah lembaga swasta yang kaya. Worm in terdiri dari program-program komputer kompleks yang pembuatannya memerlukan beragam keterampilan. Worm ini sangat canggih, didanai sangat besar dan tidak banyak kelompok yang dapat melancarkan ancaman seperti ini.

Para pakar Symantec memperkirakan pengerjaan proyek ini membutuhkan 5 hingga 10 orang dalam waktu enam bulan. Selain itu, dibutuhkan pengetahuan sistem kontrol industri dan akses terhadap sistem itu untuk melakukan pengujian kualitasnya; sekali lagi ini mengindikaskan bahwa ini adalah sebuah proyek yang sangat terorganisir dan memiliki dana besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com