Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Privasi Sebelum Memajang Foto Anak Anda

Kompas.com - 28/10/2010, 10:21 WIB

Oleh Pepih Nugraha Memajang foto diri sendiri, keluarga, dan kerabat dekat di blog atau situs jejaring sosial sering dianggap narsis, sekadar memuaskan hasrat menunjukkan diri sendiri kepada orang lain. Akan tetapi, riset terbaru justru menunjukkan bahwa 92 persen anak-anak Amerika Serikat berumur dua tahun kini sudah mejeng secara online di internet.

Riset dilakukan perusahaan pengamanan AVG dan dipaparkan Larry Magid di CNET.com. Magid adalah jurnalis teknologi dan penasihat penggunaan internet secara aman, khususnya memproteksi anak-anak dari pengaruh buruk internet. Riset juga menunjukkan, sepertiga ibu telah mengeposkan (mengunggah) foto saat bayi mereka baru saja lahir. Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi, 34 persen ibu telah mengunggah sonogram anak mereka yang belum lahir!

Penelitian yang diprakarsai Research Now itu menyasar 2.200 ibu di AS, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang selama sepekan pada 27 September lalu. Sayangnya, riset ini tak menyasar ibu-ibu di Indonesia. Menurut riset ini, orangtua di AS lebih sering berbagi foto bayi di internet dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebanyak 73 persen orangtua di Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, dan Italia mengatakan bersedia berbagi foto bayi mereka di internet.

Menurut penelitian, rata-rata "kelahiran anak-anak digital" di seluruh dunia terjadi pada sekitar enam bulan saat mereka lahir. Sepertiga foto anak-anak tersebut bahkan dipajang secara online dua minggu setelah mereka dilahirkan. Tentu saja kebanggaan memiliki momongan bagi seorang ibu dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memajang foto anak atau bayi yang baru dilahirkan.

Pada masa ketika internet belum ditemukan, tetapi kamera saku sudah mewabah, foto bersejarah anak-anak yang mereka lahirkan dipublikasikan sebatas pada foto yang dibingkai dan dipajang di atas nach kast atau ditempel di dinding rumah. Akan tetapi, ketika ponsel pintar berkamera sudah mewabah dan hasilnya bisa langsung diunggah ke situs jejaring sosial, seperti Facebook, Flickr, atau YouTube, semakin banyak warga baru yang menyesaki dunia maya (internet). Kelahiran "bayi-bayi digital" di dunia nyata sebagai citizen berjalan paralel sebagai warga baru dunia maya sebagai netizen.

Pertanyaan yang sering terungkap saat riset menyangkut proteksi anak-anak terhadap pengaruh internet muncul: amankah menyimpan foto anak-anak sendiri di media online? Apakah tidak ada kekhawatiran para ibu bahwa mengunggah foto anak-anaknya di internet bisa disalahgunakan pihak lain? Katakan saja kemungkinan terjadinya jual-beli anak atau bahkan penculikan anak?

Chief Executive AVG JR Smith saat mengupas riset tersebut mengaku dapat dimaklumi mengapa orangtua merasa bangga dan ingin mengunggah serta berbagi foto anak-anaknya dengan teman dan keluarga. Namun, Smith mengingatkan para orangtua bahwa mereka telah menciptakan ”sejarah digital” bagi umat manusia yang akan mengikutinya di sisa hidup mereka.

Smith tak terlalu mengkhawatirkan bahaya memajang atau berbagi foto anak secara online, tetapi bagi orangtua penting untuk dipertimbangkan bahwa bayi mereka suatu hari akan jadi anak baru gede dan remaja, yang mungkin memiliki masalah dengan foto mereka yang dipajang di internet. Untuk itulah riset AVG juga mendorong perlunya orangtua mengatur privasi di profil situs jaringan sosial. Tidak semata di Facebook, tetapi juga situs lain, seperti Flickr, Picasa, dan YouTube.

"Semua situs jejaring sosial tersebut memiliki pengaturan privasi yang dapat membatasi siapa saja yang dapat melihat atau mengaksesnya. Selalu ada kemungkinan bahwa seseorang dengan akses yang dimilikinya dapat menyalin, menyimpan, atau meneruskan apa pun yang Anda unggah," ujar Smith.

Penduduk tanpa batas Memajang foto buah hati di situs jejaring sosial seperti Facebook bisa berdampak positif ataupun negatif. Positif karena mengungkapkan kebahagiaan memiliki momongan baru bisa diungkapkan secara mudah, murah, dan cepat. Sahabat, kerabat, dan keluarga dekat bisa langsung mengetahui telah lahirnya buah hati melalui Facebook atau MMS di ponsel pintar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com