Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPTV Telkom Bakal Ubah Perilaku Penonton

Kompas.com - 30/10/2010, 03:00 WIB

Buyung Wijaya Kusuma

Jika rencana PT Telkom tidak meleset, uji coba Internet Protocol TV/IPTV atau televisi berbasis internet akan dimulai akhir tahun ini secara terbatas di Jakarta. Diramalkan, momentum ini akan mencuri perhatian karena IPTV memiliki sifat interaktif dan personalized yang bisa menjadi gaya hidup baru bagi penggemar tontonan televisi.

Mengapa bisa mencuri perhatian? Sebab IPTV tidak hanya mendistribusikan layanan siaran TV seperti televisi biasa, tetapi dapat menjadi gaya hidup yang mengubah perilaku penonton televisi. Dengan teknologi terkini, penonton bisa memilih siaran yang diinginkan, seperti ketika memilih berita di situs internet.

IPTV juga menjadi awal layanan triple play atau satu saluran untuk tiga macam layanan, seperti telepon suara, tontonan, dan internet. Personalisasi, interaktivitas, dan kombinasi layanan membuat penonton bisa mengobrol, mengirimkan pesan teks, mengikuti pemilihan atau polling, transaksi, dan sekaligus iklan interaktif.

Sederhananya, penonton bisa mencari konten dengan judul, nama aktor, atau gambar dalam layar yang memungkinkan untuk ”channel surfing" tanpa meninggalkan program yang sedang ditonton. Selain itu, penonton bisa melihat statistik pemain sambil menonton pertandingan olahraga. Bahkan, bisa mengontrol sudut kamera.

Kalau mau, mungkin dapat mengakses foto atau musik dari PC mereka di televisi, penggunaan telepon nirkabel untuk menjadwalkan perekaman acara favorit keluarga. Bahkan, orangtua bisa menyesuaikan kontrol jika akan bertugas ke luar kota sehingga anak-anak hanya dapat menonton film dokumenter untuk laporan sekolah.

Lalu mengapa Telkom tertarik untuk terjun ke bisnis IPTV, Vice President Public & Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengungkapkan, IPTV merupakan pilihan menarik untuk merevitalisasi bisnis telepon kabel karena adanya kecenderungan penurunan penggunaan jasa telepon kabel.

Keadaan tersebut terjadi di banyak negara karena gaya hidup sudah berubah, orang cenderung menjauh dari pemakaian telepon kabel.

Sebagai gambaran, pendapatan Telkom dari layanan telepon tetap kabel (fixed wireline) pada Agustus 2010 mengalami penurunan 7,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009, meskipun pencapaian ini sebenarnya lebih baik dibanding pertumbuhan periode Agustus 2008 ke Agustus 2009 yang negatif, 16,7 persen.

Akhirnya, menurut Eddy, strategi yang kini diterapkan Telkom adalah tetap menyediakan layanan telepon kabel sambil mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan memaksimalkan pemanfaatan telepon kabel. Sebagai operator terbesar di Indonesia, Telkom harus gencar berinovasi dengan menggelar layanan baru di luar layanan jaringan kabel biasa, salah satunya yang dilirik adalah IPTV.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com