Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Lapak di Ovi Store Cuma Rp 12.000

Kompas.com - 02/02/2011, 20:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang mengembangkan dan menjual aplikasi mobile kini menjadi lebih luas. Beberapa sebabnya adalah semakin meningkatnya pengguna mobile dan semakin sederhananya mengembangkan aplikasi.

Hal tersebut dipaparkan dalam Nokia Developer Day yang berlangsung hari ini di Hotel Shangri La, Jakarta. Dikatakan bahwa di Indonesia saja, 209 juta orang telah menggunakan telepon seluler, 3,5 kali dari populasi pengguna internet.

Dalam ajang itu, dijelaskan bahwa saat ini Nokia memfokuskan pada penggunaan Qt untuk Symbian dan MeeGop serta J2ME untuk S40 sehingga mempermudah pengembangan aplikasi. Penyederhanaan membuat aplikasi bisa dikembangkan siapa pun.

Nokia juga memaparkan solusi dalam memasarkan aplikasi yang telah dibuat. "Aplikasi yang dikembangkan bisa dipasarkan di Ovi Store," kata Upik Sidarta, Business Development Manager Forum Nokia.

Sementara, Upik juga memaparkan bahwa untuk memasarkan produk di Ovi Store, investasinya sangat murah. "Untuk membuka lapak buat jualan di Ovi Store, sekarang hanya dibutuhkan 1 Euro atau 12 ribu rupiah," papar Upik.

"Selain itu, kalau aplikasinya sudah jadi kan biasanya kita juga butuh signing in. Nah, ini juga biaya signing in sekarang gratis. Jadi untuk memasarkan ke 190 negara, investasi yang dibutuhkan sangat murah," jelas Upik.

Sejauh ini, Upik mengatakan bahwa beberapa aplikasi yang dijual di Ovi Store cukup mendapat tanggapan positif. Sebuah aplikasi dikatakan Upik bisa diunduh oleh 1 juta orang dalam waktu 6 bulan.

Untuk mendapatkan revenue dengan menjual aplikasi, Upik memaparkan tiga kemungkinan. "Pertama misalnya kita mengembangkan aplikasi yang bisa diunduh gratis, tetapi kita mendapatkan keuntungan dari advertising," terang Upik.

"Sementara, cara lain misalnya dengan membiarkan orang mengunduh aplikasi versi light, kemudian setelah konsumen attracted baru bayar. Ketiga ya langsung menjual aplikasi yang berbayar," papar Upik.

Besarnya revenue sendiri akan tergantung pada jumlah pengunduh dan harga jual aplikasi. Untuk itu, menurut Upik, pengembang harus tahu segmen pengguna aplikasi yang akan dibidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com