Jakarta, Kompas
”Kami sangat menunggu pertemuan dengan Bank Indonesia. Ini akan menjadi langkah awal dari serangkaian pertemuan di mana kami dapat mengetahui asal-muasal data pelanggan yang kemudian menjadi sasaran SMS yang berisi penawaran-penawaran layanan keuangan. Apakah data itu malah dari perbankan?” kata anggota BRTI, Iwan Krisnadi, Rabu (9/3) di Jakarta.
Dikatakan Iwan, kalau dari sisi BRTI, para operator telekomunikasi sudah dimintai keterangan. ”Para operator menegaskan tak mengeluarkan data pelanggan apa pun,” ujarnya. Setelah diketahui asalnya, kata Iwan, maka BRTI baru akan menentukan langkah untuk menghadang SMS-SMS spam itu.
Sementara itu, Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) siap menertibkan anggotanya yang menggunakan cara-cara meresahkan masyarakat untuk promosi produk.
Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono menyatakan, sampai saat ini tidak ada anggota Perbanas yang ditegur BI karena mengganggu masyarakat dalam memasarkan kartu kredit atau kredit tanpa agunan.
”Sepengetahuan kami, tidak ada yang dilaporkan masyarakat juga. Kalau ada, pasti kami tertibkan,” kata Sigit.