Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelotan Massal Terjadi di Yaman

Kompas.com - 23/03/2011, 04:26 WIB

Sana’a, Selasa - Sederet tokoh dan pejabat tinggi Yaman, mulai dari menteri, pemimpin militer, diplomat, ulama, hingga para kepala suku, beramai-ramai membelot dan memberikan dukungan kepada demonstran antipemerintah. Yaman di ambang perang saudara.

Duta Besar Yaman untuk Jordania Shae’ Mohsin al-Zandani dan Duta Besar Yaman untuk Liga Arab Abdel-Malik Mansour mengumumkan bahwa mereka memihak demonstran dan mendukung pihak oposisi.

   Al-Zandani menegaskan, ia tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Duta Besar Yaman di Amman, tetapi tidak lagi menjalankan semua perintah dari rezim Presiden Ali Abdullah Saleh. ”Saya adalah Duta Besar Yaman untuk Jordania, bukan duta besar Saleh,” ujar Al-Zandani, yang mengaku keputusannya diambil berdasarkan ”etika moral”.

Jumlah pembelot dari kubu Presiden Saleh ini meningkat setelah insiden penembakan demonstran oleh tentara-tentara loyalis di Sana’a, Jumat pekan lalu, yang menewaskan 52 orang.

Abdul-Rahman al-Iryani, yang dipecat dari posisinya sebagai Menteri Lingkungan Hidup, hari Minggu menulis di halaman Facebook-nya bahwa ia kini bergabung dengan kaum ”revolusioner”. Al-Iryani juga menegaskan, ia dan rekan-rekannya sesama pembelot dari kubu Saleh harus berani mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama ini di pengadilan.

Tidak hanya pejabat sipil, dua petinggi Angkatan Darat Yaman juga memutuskan membelot. Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, yang memegang komando pasukan di wilayah Yaman barat laut, termasuk ibu kota Sana’a, dan Jenderal Mohammed Ali Mohsen, yang bertanggung jawab terhadap wilayah Yaman timur, menyatakan mendukung demonstran, Senin (21/3).

”Kami mengumumkan dukungan damai kami terhadap revolusi damai anak-anak muda. Tindakan represi terhadap demonstran akan mendorong negeri ini menuju perang saudara,” seru Al-Ahmar, yang disambut sorak-sorai ribuan demonstran, yang menggelar aksi di dekat Universitas Sana’a selama beberapa pekan terakhir ini.

Al-Ahmar adalah seorang tokoh dari Klan Ahmar, salah satu suku dari Federasi Hashid, yang selama ini menjadi salah satu pilar pendukung rezim Saleh. Namun, kini federasi tersebut juga telah berbalik melawan Saleh.

Sadiq al-Ahmar, Ketua Federasi Hashid, mengatakan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, Senin, bahwa sudah saatnya Presiden Saleh mengundurkan diri.

Pembelotan para perwira tinggi militer ini juga memunculkan ketegangan di kalangan angkatan bersenjata. Petugas medis dan para saksi mata melaporkan, sedikitnya dua prajurit terbunuh dalam bentrokan antara kesatuan angkatan darat yang anti-Saleh dan kesatuan Garda Republik yang pro-Saleh di kota Mukallah, Yaman tenggara, Senin petang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com