Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow... Menikmati Malam Tanpa Gelap

Kompas.com - 03/05/2011, 13:16 WIB

Menurut banyak kawan yang juga berburu white night, tahun ini kota ujung dunia ini lebih sering disambangi oleh mendung dan hujan meski di musim panas pada bulan Juni. Diantara mereka kecewa dan harus pulang kampung tanpa melihat dan mengagumi keajaiban alam.

Saya memang lagi mujur. Tanggal 27 Juni itu, dunia terang benderang. Bukan saja mendung, kabut pun menghilang entah kemana. Langit tampak sangat biru dengan matahari yang mencorong sepanjang hari. Menjelang jam 22 saya sudah nangkring di salah satu café di Nevsky Prospek. Sambil menyantap soup ikan khas Rusia yang memang sangat mak nyus. Terlihat lalu lalang manusia yang tidak henti seolah melupakan hari sudah menjelang berganti.

Di jalan besar yang panjangangnya lebih dari 4 km itu, banyak toko mulai tutup, tidak hirau banyaknya manusia yang mungkin ingin membeli barang dagangan mereka. Selain restoran dan café, penjual lukisan di pinggir jalan termasuk yang setia menunggu pembeli. Beberapa diantaranya sedang asyik menggambar wajah pelanggannya.

Tepat jam 23.00 dimana kantuk biasanya mulai menyergap, matahari masih mencorong. Genting dan ujung gedung masih terlihat jelas mendapat sinaran sang mentari sebagaimana kita mengalaminya pada kisaran jam 3 sore atau waktu sholat Asyar tiba. Saat itu, hanya jalan-jalan utama yang berisi banyak orang yang utamanya adalah turis. Di daerah pinggiran kota St. Petersburg, penduduk mulai masuk rumah dan menikmati pertandingan sepak bola piala dunia. White night bagi mereka sudah hal yang biasa.

Diantara yang unik di waktu-waktu menjelang “malam” itu, Nevsky prospek banyak diisi dengan “pameran” kendaraan mewah. Seperrtinya banyak orang kaya di kota tersebut yang ingin unjuk gigi kepada para pelancong. Mobil Mercedes sport terbaru hingga Maserati berseliweran dengan suaranya yang khas. Sedangkan para pengendara motor gede alias moge, menggeber di sepanjangan jalan yang mulai lengang dan membuat para pejalan kaki menutup telinganya.

Di sebuah pojokan, terlihat beberapa bus yang menawarkan white night tour mulai pukul 23.30 hingga 06.00. Selain keliling kota semalaman, mereka menawarkan para penumpang untuk menikmati dibukanya semua jembatan di Sungai Neva guna membiarkan kapal-kapal besar memasuki jantung kota untuk mensuplai berbagai bahan kebutuhan.

Hari itu saya mampir di Masjid Biru St. Peterburg yang memang tidak jauh dari Nevsky Prospek. Di papan pengumumannya termakub, waktu maghrib menunjukkan jam 23.16 dan Isya pada pukul 00.46. Sedangkan Subuh jatuh pada jam 02.42, atau hanya berselang 2 jam dari waktu jatuhnya sholat Isya. Saya benar-benar tidak bisa membayangkan bila semua ini harus dilalui dengan berpuasa penuh.

Ketika jam tangan menunjukkan angka 00.00, di ufuk barat masih terlihat warna kemerahan dari sinar matahari yang mulai menjauh. Saat itu, langit masih berwana kebiruan terang dengan mega-mega putih yang berjalan dengan cepat. Saya sendiri menikmati itu semua dari dalam kamar hotel sambil melototi pertandingan sepak bola Piala Dunia di babak kedua.

Menjelang pukul satu dini hari, dunia memang tampak mulai temaran, gelap dan semua listrik kota sudah menyala. Aktivitas di kota sudah lengang. Semua turis merapat ke sungai Neva menunggu atraksi dibukanya jembatan yang membiarkan aneka kapal memasuki kota. Meskipun demikian, langit masih tetap tampak kebiruan, sepertinya tetap ingin bercumbu dengan matahari sepanjang hari.

Dan, satu jam kemudian ketika mata ini sudah mulai tak kuasa menahan kantuk yang luar biasa, terlihat langit sudah kembali mulai terang. Tidak lama kemudian sinar sang mentari bangun dari tidurnya yang sangat-sangat singkat. Saya pun buru-buru ambil air wudlu, sholat subuh sambil mengagungkan kebesaran Tuhan. (M. Aji Surya, diplomat Indonesia di Moskwa, ajimoscovic@gmail.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com