Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koprol Jadi Kebanggaan Presiden SBY

Kompas.com - 05/05/2011, 12:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang menarik dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka The 7th Annual International Conference Of the Overseas Private Investment Corporation (OPIC) di Jakarta, Rabu (4/5/2011). Di depan delegasi dari Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN yang hadir, SBY menyoroti perkembangan industri digital di Tanah Air.

Bahkan, secara terbuka, Presiden menyatakan kebanggaannya terhadap hasil yang telah dicapai industri startup digital di Indonesia, antara lain menceritakan keberhasilan Koprol, layanan jejaring sosial berbasis lokasi, yang diakusisi Yahoo pada Mei 2010.

"Salah satu perusahaan startup Indonesia, Koprol, belum lama ini dibeli Yahoo. Ketika duta besar kami menanyakannya kepada Yahoo mengenai kualitas teknologi baru dari Indonesia, eksekutif Yahoo menjawab bahwa sumber daya manusia Indonesia sebaik orang-orang kami di Silicon Valley," kata SBY, seperti dilansir situs web The Jakarta Post.

Cerita mengenai Koprol yang diakuisisi Yahoo dijadikan contoh oleh Presiden SBY untuk menarik investor asing ke Indonesia. Menurut dia, investor asing tidak akan rugi menanamkan investasi di Indonesia yang terbukti memiliki sumber daya berkualitas.

"Saya jamin, mereka adalah investasi terbaik yang bisa Anda pilih. Anda dapat bertanya kepada investor dari negara mana pun yang sudah melakukannya di sini, dan mereka akan mengatakan kepada Anda bahwa orang-orang kami pekerja keras, dinamis, kreatif, berpikiran terbuka, dan kompeten," jelas SBY.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY juga menekankan bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi yang menarik karena populasinya yang besar dan melek teknologi. Indonesia kini diklaim sebagai negara dengan populasi kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan tertinggi. Setengah dari populasi hidup di wilayah urban, dengan gaya hidup modern.   

"Kami juga memiliki populasi penduduk muda yang sangat besar. Sekitar 50 persen dari 240 juta orang di bawah usia 29 tahun. Penduduk muda kami bisa dibilang paling banyak jumlahnya yang terhubung (ke internet)—pengguna Facebook terbesar kedua dan pengguna Twitter terbesar ketiga (di dunia)," jelas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com