Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penipuan

Ditipu Lewat SMS, Rp 9 Juta Melayang

Kompas.com - 06/05/2011, 22:39 WIB

KOMPAS.com — Pernah terima pesan singkat (SMS) yang menawarkan jual beli pulsa murah? Berhati-hatilah. Seorang pria di Kota Kediri, Jawa Timur, kehilangan uang Rp 9 juta gara-gara terbujuk rayuan bisnis pulsa murah.

Pria yang bernasib malang itu, Agus Sulaksono (25). Warga lingkungan Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, tersebut beberapa hari sebelumnya menerima tawaran jual-beli pulsa melalui SMS.

Isi SMS adalah tawaran menjadi dealer pulsa. Pengirim yang mengaku bernama Budi, dan tidak dikenal korban, memberi iming-iming harga miring.

Korban yang tertarik dengan tawaran itu pun penasaran. Ia lalu mencari keabsahan perusahaan yang dimakud Budi melalui internet. Kecurigaannya sempat hilang saat ia menemukan alamat perusahaan yang dimaksud di dunia maya.

Merasa yakin atas keberadaan perusahaan yang beralamatkan di sebuah kantor pusat bisnis di Jakarta Pusat itu, Agus Sulaksono mencatat nomor rekeningnya, lalu mentransfer uang sebesar Rp 6.000.000 dari ATM BRI Pasar Bandar. Ia kemudian mentransfer sisanya, Rp 3.000.000, dari ATM BRI Cabang Kediri.

Namun, setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak ada kabar dari perusahaan penyedia jual beli pulsa itu. Tidak ada kabar juga dari orang yang bernama Budi.

Merasa ditipu, Agus Sulaksono mendatangi kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut. "Saya memang tertarik dengan tawaran itu," ujar Agus kepada petugas yang memeriksanya.

Kepala Subbagian Humas Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Surono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan tengah menyelidiki kasus itu. "Laporan sudah kami terima dan langsung dilakukan lidik (penyelidikan) oleh petugas," ujar Surono, Jumat (6/5/2011).

Surono mengungkapkan, aksi penipuan kian hari kian marak dan menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan korbannya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat agar lebih berhati-hati. "Kami imbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyikapi tawaran-tawaran yang belum jelas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com