Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pembobolan Data

Playstation Network Kembali Beroperasi

Kompas.com - 15/05/2011, 18:47 WIB

KOMPAS.com - Kabar baik bagi para pengguna konsol permainan Sony Playstation 3 atau Playstation Portable yang terbiasa menggunakan Playstation Network karena layanan ini kembali dioperasikan, meski baru sebagian, sejak 15 Mei lepas tengah malam. Layanan ini dihentikan selama 22 hari sejak 20 April menyusul serangan cyber dan berbuntut pada pembobolan data para penggunanya.

Hal itu diungkapkan oleh Kazuo Hirai, Representative Corporate Executive Officer, Executive Deputy President Sony Computer Entertainment, dalam video yang dirilis terbuka di internet pada 14 Mei. Dia mengawali pernyataannya dengan permohonan maaf kepada para pengguna karena penutupan layanan untuk perbaikan sistem keamanan di PSN maupun Qriocity.

Selain PSN dan Qriocity, layanan lain yang dipulihkan seperti Music Unlimited, Netflix, Hulu, Vudu, dan MLB.tv. Playstation Store sampai saat ini belum bisa diakses. "Sejak serangan ke PSN, kami telah berupaya agar permainan maupun konten multimedia kembali online," katanya dalam video yang menyorotnya dari sebuah meja kerja.

Kazuo menekankan bahwa para pengguna Playstation pasti akan menyadari perbaikan dalam sistem keamanan begitu masuk kembali, salah satunya perintah untuk mengganti kata sandi milik akun yang bersangkutan.

Pemulihan kembali PSN tidak berlangsung secara serentak, melainkan dalam beberapa tahap. Saat ini, baru wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Pada saat yang sama, pihaknya menawarkan "Program Selamat Datang" yang berbeda di masing-masing benua, info tersebut akan diungkapkan lebih lanjut.

Dia menyinggung masalah pembobolan data yang mencoreng muka Sony Playstation dan meyakinkan bahwa pihaknya akan berbuat maksimal untuk memenangkan kembali kepercayaan para pelanggan.

Sony mengklaim telah meningkatkan sistem keamanan hingga beberapa kali lipat dengan melibatkan ahli keamanan dan forensik komputer yang ternama. Peningkatan sistem keamanan tersebut meliputi teknologi keamanan yang maju, peningkatan tingkat enkripsi data, firewall tambahan, dan sistem yang memberikan peringatan dini terhadap aktivitas abnormal yang bisa berujung pada serangan cyber.

Peningkatan yang dilakukan Sony rupanya sekaligus menjadi langkah menyelamatkan muka perusahaan. Kazuo menjelaskan bahwa pencurian identitas via internet adalah sebuah fenomena yang bakal sering berlangsung di masa mendatang.

Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak untuk mencontoh Sony yakni peningkatan sistem kemananan dan memonitor secara tegas agar bisa mengambil tindakan yang lebih cepat.

Playstation Network pada 20 April terkena serangan cyber, tepatnya di pusat data milik Sony yang terletak di San Diego, California, Amerika Serikat. Menurut rilis yang dikeluarkan Sony pada 2 Mei, pencurian identitas diperkirakan berlangsung pada 16 dan 17 April 2011 dengan perkiraan 24,6 juta akun yang dicuri.

Informasi lain yang kemungkinan juga dicuri juga meliputi 12.700 nomor kartu kredit berikut tanggal kedaluarsa meski pihaknya bersikeras tidak ada data kode keamanan kartu kredit yang bocor. Selain itu, ada pula informasi berupa 10.700 rekening debit langsung dari beberapa konsumen dari Australia, Jerman, Belanda, dan Spanyol.

Jenis informasi aku yang dibobol sang pencuri seperti nama, alamat, alamat surat elektronik, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, identitas login, berikut sebagian dari kata sandinya. Informasi rekening debut langsung yang tercuri seperti nomor rekening bank, nama pemilik rekening, nama akun, dan alamat pemilik rekening. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com