Jakarta, Kompas -
Hal ini dilontarkan Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Tatang A Taufik dalam jumpa pers tentang ”Pengembangan Technopreneur di Indonesia untuk Meningkatkan Daya Saing Nasional”, Kamis (16/6) di Jakarta.
Ketiadaan peran
Mengatasi kendala itu, kata Taufik, BPPT mengadakan kunjungan ke daerah-daerah untuk menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan program
Sejak
Program di Sumatera Selatan terkait produk berbahan dasar karet. Adapun kerja sama dengan Surabaya masih dibahas dengan pemda dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Dalam program itu, akan dicari solusi untuk meningkatkan nilai tambah produk. Untuk industri batik di Pekalongan, dicari pewarna alami dan proses yang lebih efisien, serta pemetaan rantai usaha. Pelaksanaan program dimulai tahun ini dan berlangsung selama tiga tahun. BPPT memberikan pendampingan teknis dan pendanaan dari APBD.
Menurut Bambang, BIT menyediakan fasilitas inkubasi teknologi. Selain BIT di Puspiptek Serpong, juga dibangun di daerah yang menjadi mitra. BIT merencanakan pembangunan inkubator teknologi di 13 daerah.
”Saat ini kami telah membentuk inkubator di daerah Sumatera Selatan. Ke depan akan dibentuk inkubator di Pekalongan; Semarang; dan Gunung Kidul, Yogyakarta,” ujarnya.