Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuliner

"Chocodot", Coklat Dodol dari Garut

Kompas.com - 03/07/2011, 09:57 WIB

GARUT, KOMPAS.com - Chocodot adalah coklat isi dodol yang belakangan ini menjadi buah bibir di kalangan pecinta kuliner Tanah Air. Betapa tidak, coklat di tangan Kiki Gumelar sang maestro coklat dari Garut, menjadi sesuatu yang berbeda, dengan rasa yang unik, serta bentuk dan kemasan yang kreatif.

Tak heran apabila chocodot ini disukai dan diminati banyak orang, termasuk warga dari luar kota Garut. Toko terbesar chocodot berada di Jalan Otista Nomor 2, Garut dengan nama 'd'Jieun Coklat'.

Di akhir pekan, seperti Sabtu (2/7/2011) kemarin, toko ini biasa dikunjungi para wisatawan yang datang ke Garut. Sayang, saat didatangi kemarin pemiliknya Kiki Gumelar tidak ada di tempat. Dia kabarnya sedang berada di Bandung untuk menerima penghargaan dari Disperindag Provinsi 'Food Etnic Jawa Barat 2011". Chocodot mendapat penghargaan di kategori Packaging pemberdayaan masyarakat dan Inovasi.

Jani (26), salah seorang supervisor di toko itu mengatakan,  setiap akhir pekan toko ini banyak dikunjungi masyarakat dari luar Garut, terutama Jakarta. "Apalagi pada musim liburan sekolah ini. Yang banyak diminati adalah chocodot dengan rasa buah seperti, jeruk, nangka, melon, strawberry, sirsak dan durian. Kebanyakan para ABG dan remaja," kata Jani.

"Harga yang kami jual juga cukup murah karena ada diskon khusus, sekitar Rp 6000-Rp.10.000," sambungnya.

Selain chocodot, yang menjadi unggulan toko ini adalah 'Brodol' alias Brownies Dodol. "Ini menjadi bestseller di toko ini," ujarnya.

Mita (16), pengunjung asal Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengaku sudah sering mampir ke toko ini. Brodol (Brownies Dodol) dan chocodot rasa buah adalah dua produk yang menjadi favoritnya.

"Yang membuat saya suka ke sini adalah setiap kemasan selalu di beri nama yang unik, tentunya dengan rasa yang unik pula, gak akan ada deh, di tempat lain," katanya.

Jani mengatakan, selama libur sekolah saat ini chocodot mengalami kenaikan omzet sebesar 40 persen. "Kami juga selalu kewalahan menerima pesanan dari luar," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com